Uni Eropa Yakin Sanksi Telah Memukul Ekonomi Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 11 Juli 2022 21:30 WIB

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell saat diwawancara usai pertemuan G20 Bali, 8 Juli 2022. Sumber Daniel Ahmad/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell menilai sanksi yang diberlakukan negara-negara Barat ke Rusia bakal merugikan Moskow. Sanksi dan dampaknya dipastikan bakal dialami Rusia karena menginvasi Ukraina.

"Ya, sanksi itu merugikan ekonomi Rusia. Mereka (Barat) menyakiti ekonomi Rusia lebih dari yang dibayangkan," kata Borrell saat ditemui usai pertemuan para menteri luar negeri negara anggota G20 di Nusa Dua, Bali, 8 Juli 2022 (FMM G20 Bali).

Borrell mengklaim, produksi mobil Rusia hampir terhenti. Lebih dari dua pertiga armada pesawat sipil Rusia juga mengalami banyak kesulitan untuk terbang karena mereka tidak memiliki suku cadang atau produk internal.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, Borrell mengakui sanksi memang (belum) menghentikan perang. Kendati begitu, sanski telah menempatkan banyak kesulitan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, di antaranya untuk membiayai mesin perang dan harus membuat ekonomi Rusia terus bekerja. Sanksi disebut Borrell telah membuat pembangunan ekonomi Rusia mundur 20 tahun.

Tentara dari Republik Chechnya terlihat di tengah pertempuran konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina, 15 April 2022. Tidak hanya di Ukraina, pasukan ini juga membantu Rusia dalam perang di Suriah dan Georgia. REUTERS/Chingis Kondarov

Paska-Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada, menjatuhkan sanksi ke Moskow sebagai bentuk kecaman. Salah satu paket sanksinya adalah menyingkirkan Rusia dari sistem perbankan dunia dan mengurangi pembelian minyak ke Rusia.

Uni Eropa pada akhirnya ikut memberlakukan kebijakan sama (menjatuhkan sanksi). Terbaru pada awal Juni 2022, Uni Eropa sepakat mengembargo minyak Rusia.

Mayoritas negara anggota Uni Eropa setuju perlahan menghentikan impor minyak Rusia walau awalnya mendapat protes dari negara seperti Hungaria. Eropa merupakan konsumen energi terbesar Rusia.

Sebelumnya pada Jumat, 8 Juli 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Barat kalau sanksi lanjutan terhadap Rusia atas perang Ukraina, malah berisiko memicu bencana kenaikan harga energi bagi konsumen di seluruh dunia.

"Pembatasan sanksi terhadap Rusia menyebabkan lebih banyak kerusakan pada negara-negara yang memberlakukannya," kata Putin kepada para pemimpin industri minyak dan gas Rusia, termasuk Kepala Eksekutif Rosneft Igor Sechin dan Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.

Menurut Putin, sanksi lanjutan pada Rusia hanya menyebabkan konsekuensi yang lebih parah - tanpa berlebihan, bahkan bencana di pasar energi global. Putin menilai gempuran sanksi ekonomi Barat, gagal. Tetapi mengakui kerusakan telah terjadi pada ekonomi senilai US$ 1,8 triliun atau Rp 27 kuadriliun.

Putin meyakinkan situasi di sektor bahan bakar dan energi Rusia tetap stabil, mengutip peningkatan produksi kondensat minyak dan gas menjadi 10,7 barel per hari pada Juni. Namun perusahaan energi Rusia harus bersiap menghadapi embargo minyak Uni Eropa yang akan berlaku sekitar akhir tahun.

"Pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan opsi untuk mengembangkan infrastruktur kereta api dan pipa untuk memasok minyak dan produk minyak Rusia ke negara-negara sahabat," kata Putin.

Sementara itu menjawab pertanyaan wartawan soal paket sanksi berikutnya, Borrell meyakinkan pasti bakal ada langkah selanjutnya. Hanya saja, wacana tersebut masih dalam pembahasan. "Pada saat ini kami baru menerapkan yang terakhir (sanksi) dan masih mendiskusikan tentang yang baru (sanksi), tetapi belum ada konkretnya di atas meja," katanya.

Baca juga: Resmi Jadi Kandidat Anggota Uni Eropa, Begini Tanggapan Volodymyr Zelensky

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya