TEMPO.CO, Jakarta - Salat Idul Adha yang berlangsung di halaman Museum Nasional Taiwan, Taipei, Ahad 10 Juli 2022 diikuti oleh sekitar 7.000 buruh migran Indonesia (BMI). Meskipun asosiasi Muslim Taiwan (CMA) menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, mayoritas BMI melaksanakan salat Id pada Ahad karena libur kerja.

"Para BMI kita itu biasanya libur kerja rata-rata pada Ahad. Itulah kenapa banyak yang salat Id pada hari ini," kata Ketua Tanfdiziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan Didik Purwanto selaku penyelenggara kegiatan saat dihubungi dari ANTARA dari Beijing.

Didik mengatakan bahwa salat Id digelar dalam empat gelombang mulai pukul 06.30 hingga 09.00 waktu setempat. Biasanya, PCINU Taiwan menyewa tempat untuk kegiatan shalat Idul Adha di Taipei Travel Plaza yang berada di sekitar Taipei Main Station.

Namun karena tempat tersebut sedang dipugar, maka pelaksanaan shalat Id dipindah ke Museum Nasional Taiwan yang jaraknya juga tidak jauh dari Taipei Main Station.

Hampir semua masjid di Taiwan, termasuk Taipei Grand Mosque menggelar salat Idul Adha tahun ini pada Sabtu sesuai keputusan CMA.

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) mengeluarkan surat izin kerja bagi BMI yang hendak melaksanakan salat Idul Adha dengan mencantumkan dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Surat tersebut bisa digunakan para BMI untuk mengajukan izin libur kerja kepada para majikannya.

Tidak semua BMI, khususnya yang bekerja di sektor informal, mendapatkan libur kerja pada Sabtu dan Minggu. Kerja pada akhir pekan biasanya dikonversikan dengan upah lembur.

CMA tidak merekomendasikan penyembelihan binatang kurban di Kota Taipei dengan alasan kesehatan. Beberapa BMI memotong kambing di Kabupaten Hualien, kemudian dagingnya dibagikan kepada para BMI di Taipei. Di Taiwan, terdapat sedikitnya 250 ribu BMI yang sebagian besar bekerja pada sektor informal.

Baca juga: Mengapa Mi Instan dari Indonesia Ditolak Masuk ke Taiwan?

SUMBER: ANTARA