Srilangka Ogah Gencatan Senjata

Reporter

Editor

Rabu, 18 Februari 2009 20:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Sri Lanka kemarin menolak tawaran baru gencatan senjata dengan kelompok pemberontak Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE). Keheliya Rambukwella, juru bicara Kementerian Pertahanan, menyatakan pemerintah dengan tegas akan menyapu bersih "terorisme" dan menilai permintaan gencatan senjata itu "menggelikan".

"Kami telah mengambil keputusan mencabut terorisme sampai ke akar-akarnya," kata Rambukwella. "Tak akan ada gencatan senjata dengan LTTE."

Permohonan gencatan senjata itu diajukan Aliansi Nasional Tamil, organisasi yang memiliki 21 legislator dari 225 anggota parlemen nasional negeri itu.

Sebelumnya, pemerintah juga menolak permintaan soal gencatan senjata karena yakin kemenangan sudah di depan mata meskipun permintaan itu diajukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang khawatir terhadap jatuhnya korban sipil di tengah peperangan.

Gerilyawan Macan kini hanya menguasai sekeping daerah yang tersisa di dekat pantai di utara Sri Lanka setelah digempur habis-habisan oleh pasukan pemerintah sejak November tahun lalu--penyerbuan terbesar dalam sejarah negeri itu menghadapi gerakan separatis sejak 1972.

PBB memperkirakan 250 ribu warga sipil masih berada di wilayah yang dikuasai pemberontak. Senin lalu, PBB menuduh gerilyawan Macan mencegah puluhan ribu warga sipil keluar dari wilayah yang dikuasai pemberontak, bahkan Macan "menembak dan kadang kala membunuh" beberapa orang yang mencoba pergi. Macan membantah tuduhan itu.

Lembaga Dana Anak-anak PBB (UNICEF) menuduh Macan telah merekrut anak-anak untuk dijadikan tentara. Menurut UNICEF, Macan telah memiliki catatan panjang dalam pemanfaatan tentara anak-anak dan telah merekrut lebih dari 6.000 orang sejak 2002.

"Kami punya indikasi jelas bahwa LTTE telah meningkatkan tekanan untuk merekrut paksa warga sipil dan kini anak-anak, yang berusia paling muda 14 tahun, menjadi sasarannya," kata Philippe Duamelle, kepala UNICEF di Colombo pada Senin lalu.

Tapi LTTE membantah tudingan UNICEF itu. "Kami membantah mentah-mentah tuduhan telah merekrut orang berusia di bawah 18 tahun," kata Kepala Politik LTTE B. Nadesan kepada situs TamilNet, pendukung Macan.

AFP | TAMILNET | IWANK

Berita terkait

Keluarga Rajapaksa, Dinasti Penguasa Sri Lanka yang Dipaksa Rakyat Lengser

12 Juli 2022

Keluarga Rajapaksa, Dinasti Penguasa Sri Lanka yang Dipaksa Rakyat Lengser

Demo besar warga Sri Lanka, yang berhasil menguasai Istana Kepresidenan di Kolombo pada Sabtu lalu, melengserkan dinasti Rajapaksa.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Sri Lanka Dilarang Masuk AS, Mengapa?

15 Februari 2020

Panglima Militer Sri Lanka Dilarang Masuk AS, Mengapa?

AS menolak masuk Panglima militer Sri lanka, Letnan Jenderal Shavendra Silva karena dituding otak dari perang saudara 2009.

Baca Selengkapnya

Kenalkan, Penghuni Baru Taman Safari Indonesia

26 November 2012

Kenalkan, Penghuni Baru Taman Safari Indonesia

Kedua ekor macan tutul salju tadi diterbangkan dari Tierpark Berlin, Jerman dan tiba pada 2 November 2012 dinihari.

Baca Selengkapnya

Prancis Jebloskan Pejuang Macan Tamil

24 November 2009

Prancis Jebloskan Pejuang Macan Tamil

Dua puluh satu orang dinyatakan bersalah, termasuk pemimpin Macan Tamil di Perancis, Nadaraja Matinthiran.

Baca Selengkapnya

Macan Tamil Menyerah, Pemimpinnya Masih Misteri

18 Mei 2009

Macan Tamil Menyerah, Pemimpinnya Masih Misteri

Keberadaan pendiri sekaligus pemimpin kelompok Macan Tamil Vellupillai Prabhakaran masih misteri, meskipun sudah dikabarkan tewas di dalam bunker persembunyiannya.

Baca Selengkapnya

Presiden Sri Lanka Klaim Kalahkan Macan Tamil

17 Mei 2009

Presiden Sri Lanka Klaim Kalahkan Macan Tamil

Presiden Sri Lanka mengatakan kepada pemberontak Macan Tamil bahwa mereka telah dikalahkan dan Sri Lanka adalah pemenang perang saudara sepanjang seperempat abad itu.

Baca Selengkapnya

Koordinator Media Macan Tamil Menyerahkan Diri

24 April 2009

Koordinator Media Macan Tamil Menyerahkan Diri

Pemerintah Sri Lanka, Rabu (22/4), menyatakan koordinator media Macan Tamil, Daya Master, telah menyerahkan diri beserta penerjemahnya.

Baca Selengkapnya

Gerilyawan Macan Tamil Serang Pangkalan Udara Kolombo

26 Maret 2007

Gerilyawan Macan Tamil Serang Pangkalan Udara Kolombo

Dua orang tewas, 17 luka-luka. Serangan berlangsung menggunakan dua pesawat ringan yang menembus pertahanan pangkalan

Baca Selengkapnya

Dua Lagi Pekerja Kemanusiaan Sri Lanka Tewas

9 Agustus 2006

Dua Lagi Pekerja Kemanusiaan Sri Lanka Tewas

Kelompok bantuan internasional Aksi Melawan Kelaparan mengumumkan penemuan dua lagi mayat anggota stafnya yang menjadi korban pertempuran antara pasukan pemerintah Sri Lanka dan pemberontak Macan Tamil Eelam.

Baca Selengkapnya