Top 3 Dunia: Boris Johnson Bangun 40 Rumah Sakit, Ukraina Bantah Klaim Jokowi
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 4 Juli 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari klaim PM Inggris Boris Johnson soal pembangunan 40 unit rumah sakit baru. Klaim ini akan diselidiki oleh badan pengawas pengeluaran APBN pemerintah Inggris.
Berita kedua top 3 dunia adalah ledakan besar terjadi di Belgorod, kota di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Ledakan menyebabkan 3 tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Top 3 dunia terakhir soal Ukraina yang membantah klaim Jokowi soal pesan kepada Putin. Berikut berita selengkapnya:
1. Klaim Boris Johnson soal Bangun 40 Rumah Sakit Akan Diselidiki
Badan pengawas untuk pengeluaran APBN Pemerintah Inggris berencana melakukan penyelidikan terhadap janji Perdana Menteri Boris Johnson saat pemilu yang ingin membangun 40 unit rumah sakit baru. Penyelidikan baru ini kemungkinan akan menambah serangkaian masalah bagi Politisi Partai Konservatif itu.
Kantor Audit Nasional telah mengirim surat ke Sekretaris Kesehatan Bayangan Inggris Wes Streeting. Pesan di dalamnya menyatakan, akan melakukan “Value for Money Review” ke dalam program tersebut, yang menjadi bagian penting dari manifesto Partai Konservatif untuk kampanye Pemilu 2019 yang dimenangkannya.
Value for Money merupakan sebuah konsep dalam pengukuran kinerja, apakah anggaran yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau tidak. Di Inggris, langkah ini dioperasikan oleh kantor pemerintah di bawah bimbingan Departemen Pengeluaran Publik dan Reformasi.
Al Arabiya seperti mengutip Guardian mewartakan pada Minggu, 3 Juli 2022, sebagian besar penyelidikan diatur untuk melihat beberapa proyek yang telah diperiksa dengan teliti, termasuk pojok bangunan baru rumah sakit saat ini atau perbaikan situs yang ada
Streeting pada Sabtu, 2 Juli 2022 membenarkan penyelidikan tersebut. “Satu-satunya tempat rumah sakit ini ada adalah dalam imajinasi Perdana Menteri,” cuitnya.
Penyelidikan ini berisiko menambah masalah yang menumpuk untuk Johnson. Partainya baru kalah dalam dua pemilihan khusus bulan lalu, satu yang dinilai sebagai tanda kemunduran bagi partainya.
Menjelang akhir pekan, fokus politik Inggris bergeser pada penundaan Johnson dalam menangguhkan sekutu atas insiden "minum" berlebihan dan perilaku buruk. Chris Pincher telah mengundurkan diri sebagai Wakil Kepala Whip - salah satu penegak paling senior di partai parlemen, hampir 24 jam sebelum Johnson bertindak.
Surat kabar, termasuk Telegraph yang biasanya pendukung setia pemerintah, mencatat bahwa tekanan meningkat pada perdana menteri untuk menjelaskan apa yang dia ketahui tentang Pincher. Masyarakat Inggris juga bertanya-tanya kapan koleganya itu mengundurkan diri dari kantor Whip pada 2017, menyusul laporan insiden lain. Untuk saat ini, Pincher sendiri tetap berada di parlemen sebagai anggota independen.
Skandal lain meningkat untuk pemerintahan Johnson, empat anggota parlemen Tory telah mengundurkan diri atau diskors hanya pada tahun ini saja. Sementara, anggota parlemen Konservatif yang tidak disebutkan namanya ditangkap pada bulan Mei karena dicurigai melakukan pemerkosaan.
<!--more-->
2. Ledakan Besar di Belgorod Rusia Sebabkan 3 Tewas, Reaksi Ukraina?
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan bangunan rusak di kota Belgorod, Rusia. Kota ini terletak di perbatasan dengan Ukraina.
Menurut gubernur wilayah tersebut, Vyacheslav Gladkov, setidaknya 11 gedung apartemen dan 39 rumah pribadi rusak, termasuk lima yang hancur. Ia mengunggah situasi terkini di aplikasi pesan Telegram.
Gladkov mengatakan sebelumnya bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut. Setidaknya empat orang terluka dan dua dirawat di rumah sakit, termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun.
Belum ada verifikasi dari laporan independen atas kejadian tersebut. Ukraina juga belum menyatakan reaksi apapun.
"Suaranya sangat kuat sehingga saya melompat, saya bangun, sangat ketakutan dan mulai berteriak," kata seorang penduduk kota kepada Reuters. Ia menambahkan ledakan terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat.
"Rudal itu menghantam bangunan tempat tinggal sekitar 20 meter dari rumah saya. Semua jendela di rumah kami pecah, pintu-pintunya terlempar keluar," ujarnya.
Belgorod adalah kota berpenduduk hampir 400.000 yang terletak sekitar 40 kilometer di utara perbatasan dengan Ukraina. Kota ini adalah pusat administrasi wilayah Belgorod.
Sejak Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari 2022, ada banyak laporan serangan di Belgorod dan wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina. Moskow menuduh Kyiv melakukan serangan tersebut. Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan sebelumnya tetapi menggambarkan insiden itu sebagai balasan dan karma atas invasi Rusia.
3. Ukraina Bantah Zelensky Titip Pesan ke Putin Melalui Jokowi
Sekretaris Pers untuk Kantor Presiden Ukraina, Serhii Nikiforov, membantah pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo soal titipan pesan Presiden Volodymyr Zelensky kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Nikiforov mengatakan kepada media Ukrainska Pravda, bahwa fokus pembicaraan antara Zelensky dan Jokowi di Istana Presiden Ukraina di Kyiv, Rabu 29 Juni 2022, adalah tentang blokade pelabuhan Ukraina. Sebab Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina.
"Pesan apa pun, jika presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia akan melakukannya secara terbuka dalam pidato hariannya," kata Nikiforov seperti dikutip Minggu, 3 Juli 2022.
Setelah pertemuan di Kremlin, Moskow pada Kamis, 30 Juni 2022, Jokowi menyatakan telah menyampaikan pesan dari Zelensky kepada Putin. Ia menyatakan, Indonesia tetap bersedia menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin. Namun, dia tidak mengatakan apa yang ada di pesan itu.
Kremlin atau Kantor Presiden Rusia sudah menanggapi ihwal pesan Zelensky ke Putin ini. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat, 1 Juli 2022 mengatakan, bahwa Jokowi menitipkan pesan namun bukan dalam bentuk tertulis. Peskov enggan memberi keterangan lebih jauh.
Saat dikonfirmasi ihwal pesan itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Minggu, 3 Juli 2022 tidak berkomentar banyak. "Saya tidak dapat merespon sesuatu yang tidak saya ketahui. Mohon maaf," ujar Faizasyah melalui pesan singkat.
Usai lawatan Jokowi ke Ukraina, Rusia kembali melanjutkan serangan ke Ukraina.
Eks Wakil Menteri Luar Negeri dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dino Patti Djalal melalui pernyataan tertulis menilai, Putin dalam konferensi pers sama sekali tidak menyebut mengenai misi perdamaian. Putin hanya berbicara mengenai hubungan ekonomi Indonesia-Rusia. Isu lain yang disinggung yakni mengenai ekspor gandum Ukraina.
Menurut ketua Foreign Policy Community of Indonesia itu, jika pemerintah ingin serius terlibat sebagai juru damai kedua belah pihak, harus ada tindak lanjutnya. Sebab proses damai memerlukan waktu yang panjang, bukan dalam satu kunjungan.
Dino berpendapat, tetap perlu ditunjuk satu utusan khusus yang bisa fokus menindak lanjuti agenda presiden dalam kunjungan ke Rusia dan Ukraina jika upaya ini akan diteruskan. Selain itu, perlu juga menjalin komunikasi dengan pihak lain di dunia internasional yang ikut terlibat dalam misi damai ini.
Dalam pernyataan terpisah, pakar hubungan internasional Andrew Mantong dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) juga mengatakan, konsistensi menjadi hal penting jika Indonesia ingin berperan untuk mendamaikan kedua negara yang berselisih.
"Poinnya tidak hanya menjembatani komunikasi antara Rusia dan Ukraina, tetapi juga menjembatani komunikasi dengan negara-negara lainnya, khususnya negara G7," katanya dalam CSIS Media Briefing di Jakarta, Jumat, seperti dikutip Antara.
Sementara, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai positif tawaran Indonesia untuk menjembatani komunikasi antara Rusia dan Ukraina. Namun, hal ini akan sulit untuk direalisasikan karena posisi Jokowi sendiri yang masih menjabat sebagai kepala negara dan pemerintahan. "Tentunya Presiden Jokowi tidak bisa secara intens untuk melakukan hal tersebut," katanya.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022. Peperangan di bulan kelima saat ini fokus di Donbas, timur Ukraina. PBB menyebutkan ada setidaknya 4.700 warga sipil tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Jutaan warga sipil mengungsi keluar dari Ukraina akibat agresi ini.
Kremlin berulang kali membantah menargetkan wilayah sipil. Moskow beberapa kali juga menyatakan operasi militer terpaksa harus dilancarkan demi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
UKRAINSKA PRAVDA | TASS | REUTERS