Medali Nobel Jurnalis Rusia Laku Rp 1,5 T, Uangnya Disumbangkan untuk Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 Juni 2022 15:01 WIB

Dmitry Muratov, wartawan asal Rusia dan Maria Ressa, wartawan asal Filipina, yang mendapat penghargaan Nobel Perdamaian pada Jumat, 10 Desember 2021. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Rusia yang merupakan pemenang hadiah Nobel Perdamaian, Dmitry Muratov, melelang medalinya seharga US$ 103,5 juta atau setara Rp 1,5 triliun. Hasil lelang hadiah Nobelnya itu disumbangkan untuk membantu anak-anak yang terlantar akibat perang di Ukraina. Menurut Heritage Auctions, balai lelang di New York, hasilnya disumbangkan seluruhnya ke UNICEF untuk membantu anak-anak pengungsi Ukraina.

Dmitry Muratov adalah pemimpin redaksi surat kabar Rusia, Novaya Gazeta. Media ini dikenal sangat kritis terhadap pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada Maret, atau sebulan setelah invasi Rusia, Novaya Gazeta berhenti beroperasi setelah adanya peringatan dari negara atas liputan tentang perang di Ukraina. Tekanan terhadap media liberal Rusia terus berlanjut di bawah Putin. Tekanan terus meningkat setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari. Muratov diserang dengan cat merah pada April.

Media arus utama Rusia dan organisasi yang dikendalikan negara mengikuti bahasa yang digunakan oleh Kremlin untuk menggambarkan konflik dengan Ukraina. Moskow menyebut invasi ke Ukraina itu sebagai "operasi khusus." Sebaliknya Kyiv dan sekutu Barat mengatakan itu adalah perang agresi yang tidak beralasan.

Menurut laporan media AS, lelang hadiah Dmitry Muratov memecahkan rekor medali Nobel yang telah dilelang. Penjualan tertinggi hadiah Nobel sebelumnya hanya di bawah US$ 5 juta.

Advertising
Advertising

"Penghargaan ini tidak seperti penawaran lelang lainnya untuk dipersembahkan," kata Heritage Auctions dalam sebuah pernyataan sebelum penjualan. "Muratov, dengan dukungan penuh dari stafnya di Novaya Gazeta, mengizinkan kami untuk melelang medalinya bukan sebagai koleksi tetapi seperti yang dia harapkan, berdampak positif bagi kehidupan jutaan pengungsi Ukraina."

Muratov, ikut mendirikan Novaya Gazeta pada 1991. Ia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2021 bersama Maria Ressa dari Filipina.

Dmitry Muratov, berjanji untuk menyumbangkan sekitar US$ 500.000 dari hadiah Nobel yang diraihnya untuk amal. Dia mendedikasikan Nobelnya kepada enam jurnalis Novaya Gazeta yang telah dibunuh sejak tahun 2000. Daftar itu termasuk jurnalis Anna Politkovskaya, seorang kritikus perang Rusia di Chechnya, yang terbunuh pada 2006 di lift gedung apartemennya di Moskow.

Baca: Rusia Benarkan Tahan 2 Warga Amerika karena Ikut Perang Ukraina

REUTERS

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

11 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya