Pemilu Prancis: Presiden Emmanuel Macron Kehilangan Mayoritas Parlemen

Reporter

Tempo.co

Senin, 20 Juni 2022 09:30 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron menempuh perjalanan kereta bersama Kanselir Jerman dan Perdana Menteri Italia menuju Kyiv setelah berangkat dari Polandia, 16 Juni 2022. Pemerintah Kyiv berharap akan diikuti dengan tindakan nyata untuk membantu itu dalam perang dengan Rusia. Ludovic Marin/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin 20 Juni 2022 kehilangan mayoritas parlementernya setelah pemilu parlemen memberikan kemenangan besar bagi aliansi sayap kiri yang baru dibentuk dan sayap kanan.

Seperti dilansir CAN, hasil dari jajak pendapat putaran kedua Ahad lalu menyebabkan politik Prancis ke dalam kekacauan. Selain potensi legislatif yang lumpuh atau koalisi yang berantakan, Macron kemungkinan akan dipaksa untuk menjangkau sekutu baru.

Macron, 44 tahun, sekarang juga berisiko terganggu oleh masalah domestik saat ia berusaha memainkan peran penting dalam mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina dan sebagai negarawan kunci di Uni Eropa.

Koalisi "Bersama" Macron masih akan menjadi partai terbesar di Majelis Nasional berikutnya. Namun dengan 245 kursi, menurut hasil penuh kementerian dalam negeri yang diumumkan pada Senin dini hari, jauh dari 289 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas parlemen yang beranggotakan 577 orang.

"Situasi ini merupakan risiko bagi negara kita, mengingat tantangan yang harus kita hadapi," kata Perdana Menteri Elisabeth Borne dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televise. "Kami akan bekerja mulai besok untuk membangun mayoritas."

Advertising
Advertising

Hasil pemilu ini menodai kemenangan pemilihan presiden pada April, ketika Macron mengalahkan kandidat sayap kanan Marie Le Pen. Ia juga menjadi presiden Prancis pertama yang memenangkan masa jabatan kedua dalam lebih dari dua dekade.

Koalisi sayap kiri baru NUPES di bawah pimpinan tokoh sayap kiri berusia 70 tahun, Jean-Luc Melenchon memenangkan 135 kursi, berdasarkan hasil yang diterbitkan oleh kementerian. Koalisi—yang dibentuk pada Mei setelah kiri terpecah untuk pemilihan presiden April— menyatukan Sosialis, kiri keras, Komunis dan kelompok Hijau.

"Kekalahan partai presiden adalah total dan tidak akan ada mayoritas di parlemen”, kata Melenchon kepada para pendukung yang bersorak di Paris.

Adapun Partai Rally Nasional pimpinan sayap kanan Marine Le Pen membuat keuntungan besar dan akan mengirim 89 anggota parlemen ke parlemen baru. Ini menjadikannya kekuatan sayap kanan terbesar di parlemen di atas sayap kanan tradisional The Republicans (LR).

Le Pen memuji hasil bersejarah untuk partainya, mengatakan akan mengirim jumlah anggota parlemen tertinggi ke Majelis Nasional berikutnya.

Macron berharap untuk mencap masa jabatan keduanya dengan program ambisius pemotongan pajak, reformasi kesejahteraan dan menaikkan usia pensiun. Semua itu sekarang dipertanyakan. "Ini akan memperumit reformasi. Akan jauh lebih sulit untuk diatur," kata Dominique Rousseau, profesor hukum di Paris Pantheon-Sorbonne University.

Sekarang mungkin ada kebuntuan politik selama berminggu-minggu karena presiden berusaha menjangkau partai-partai baru.

Opsi yang paling mungkin adalah aliansi dengan Partai Republik, partai tradisional sayap kanan Prancis, yang memiliki 61 anggota parlemen. Namun, presiden LR Christian Jacob menjelaskan bahwa tidak akan ada kemitraan yang mudah, dengan mengatakan partainya bermaksud untuk "tetap menjadi oposisi".

Baca juga: Rakyat Prancis Pilih Anggota Parlemen, Kekuasaan Macron Diuji

SUMBER: CNA

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

14 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

11 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

30 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

31 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya