Polisi Penyerang Pengusung Peti Jenazah Jurnalis Al Jazeera Lolos Jerat Hukum

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 Juni 2022 21:51 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Polisi Israel pada Kamis 16 Juni 2022 mengatakan telah menyelesaikan investigasi terkait serangan oleh petugasnya terhadap pelayat di pemakaman jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh.

Surat kabar Israel The Times of Israel melaporkan, investigasi itu menemukan bahwa telah terjadi pelanggaran oleh polisi, tetapi tidak menjatuhkan hukuman kepada petugas yang bersangkutan.

Divisi Operasi Polisi menyampaikan kesimpulannya kepada Komisaris Polisi Kobi Shabtai pada Rabu malam. Penyelidikan itu seharusnya untuk mengklarifikasi serangkaian peristiwa serangan polisi terhadap para pelayat. Namun, kepala kepolisian menolak untuk merilis temuan laporan tersebut ke publik.

Polisi melakukan penyelidikan menyusul kecaman internasional setelah peti mati reporter veteran itu hampir jatuh ketika polisi menyerang pengusung jenazah selama pemakamannya bulan lalu.

Ribuan orang menghadiri kebaktian di wilayah pendudukan Yerusalem timur, dan gambar-gambar kekerasan polisi Israel disiarkan langsung oleh televisi. Pasukan Israel menyita bendera Palestina dari pelayat dan menghancurkan jendela mobil jenazah yang membawa jasad Abu Akleh.

Advertising
Advertising

Bulan Sabit Merah Yerusalem mengatakan, 33 orang terluka dalam serangan itu dan enam dirawat di rumah sakit. Pihak berwenang Israel mengatakan, enam orang ditangkap setelah pelayat melemparkan batu dan botol kaca.

Pihak berwenang Israel justru menyalahkan pengunjuk rasa Palestina serangan itu.“Jelas gambar yang muncul tidak menyenangkan dan bisa saja berbeda, tetapi secara keseluruhan polisi bertindak baik dalam insiden yang kompleks dan penuh kekerasan,” kata Kobi Shabtai pada Kamis.

Saudara laki-laki Abu Akleh, Anton, sebelumnya membantah klaim Israel bahwa pelayat di pemakaman telah mengambil peti mati tanpa persetujuan keluarga. Anton mengatakan, alasan polisi sangat tidak logis dan tidak benar. Anton menolak kesimpulan penyelidikan polisi atas kerusuhan di pemakaman saudara perempuannya.

“Kami tidak peduli apa yang Israel katakan atau lakukan, semuanya jelas dari tayangan televisi. Polisi adalah pelakunya. Mereka berusaha menutupi tindakan dan kesalahan mereka," ujar Anton, dilansir Al Jazeera, Kamis 16 Juni 2022.

Abu Akleh, seorang jurnalis Palestina-Amerika yang bekerja untuk lembaga penyiaran yang berbasis di Qatar, ditembak dan dibunuh bulan lalu saat meliput operasi tentara Israel di kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Sebuah penyelidikan Palestina mengatakan bahwa seorang tentara Israel menembak mati jurnalis Al Jazeera dalam apa yang digambarkan sebagai kejahatan perang. Israel telah membantah tuduhan itu, dengan alasan bahwa dia bisa saja dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina.

Baca juga: Jaksa Palestina: Tentara Israel Sengaja Tembak Jurnalis Al Jazeera Abu Akleh

SUMBER: AL MONITOR

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

21 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

20 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

21 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

21 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

21 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

22 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

23 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya