Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaksa Palestina: Tentara Israel Sengaja Tembak Jurnalis Al Jazeera Abu Akleh

Reporter

image-gnews
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghadiri prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel 12 Mei 2022. REUTERS/Mohamad Torokman
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghadiri prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel 12 Mei 2022. REUTERS/Mohamad Torokman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Otoritas Palestina mengatakan pada Kamis, 26 Mei 2022, bahwa penyelidikannya atas pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, menunjukkan dia ditembak oleh seorang tentara Israel secara sengaja.

Jaksa Agung Palestina Akram Al-Khatib menyebut, penyelidikannya menunjukkan tidak ada militan yang dekat dengan Abu Akleh ketika dia meninggal. 

“Satu-satunya sumber tembakan di tempat itu berasal dari pasukan pendudukan dengan niat untuk membunuh,” kata Al-Khatib kepada wartawan, merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seperti dikutip Reuters, Jumat, 27 Mei 2022.

Dia menambahkan, Abu Akleh telah mencoba melarikan diri dengan beberapa rekan wartawan ketika tembakan pertama terdengar. "Ini merupakan kejahatan perang," kata Al-Khatib. Ketika jadi sasaran Abu Akleh sendiri telah mengenakan helm dan rompi pers yang dengan jelas menandai dia sebagai seorang jurnalis.

Israel gusar dengan klaim Palestina dan membantah tuduhan itu. Pihaknya hendak melanjutkan penyelidikannya sendiri atas kematian Abu Akleh.

Tentara Israel telah mengatakan sebelumnya bahwa dia mungkin telah ditembak secara tidak sengaja oleh salah satu tentaranya atau oleh seorang militan Palestina dalam baku tembak.

Abu Akleh meninggal pada 11 Mei ketika dia sedang meliput serangan militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat, sebuah wilayah yang diduduki. Jaringan televisi Al Jazeera Qatar mengatakan akan merujuk pembunuhan itu ke Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menolak temuan itu. "Setiap klaim bahwa IDF dengan sengaja merugikan jurnalis atau warga sipil yang tidak terlibat, adalah kebohongan yang terang-terangan," tulisnya di Twitter.

Gantz mengulangi seruannya kepada Palestina untuk bekerja sama dengan Israel dalam penyelidikan. Dia juga menyarankan untuk menyerahkan peluru supaya bisa tes balistik dan melihat apakah itu cocok dengan senjata militer Israel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Palestina mengatakan mereka tidak mempercayai Israel dan telah menolak untuk mengadakan penyelidikan bersama.

Al-Khatib mengatakan tes menunjukkan bahwa peluru yang membunuh Abu Akleh adalah peluru 5,56 mm yang ditembakkan dari senapan semi-otomatis Ruger Mini-14, yang digunakan oleh militer Israel.

Kaliber 5,56 yang sama juga dapat ditembakkan dari senapan M-16 yang dibawa oleh banyak militan Palestina. Al-Khatib sendiri tidak mengatakan bagaimana dia yakin itu berasal dari senapan Israel.

Israel mengatakan satu-satunya cara untuk memastikan apakah itu ditembakkan oleh salah satu tentaranya adalah dengan menganalisis peluru dan melihat apakah tanda di atasnya cocok dengan laras senjata Israel.

"Saya terus meminta PA untuk menyerahkan peluru dan temuannya. Kami siap dan bersedia melakukan penyelidikan bekerja sama dengan aktor internasional," kata Gantz, Kamis. 

Baca juga: Palestina Desak ICC Selidiki Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

SUMBER: REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


52 Warga Palestina Tewas Diserang Israel, Jumlah Korban Jiwa di Gaza Tembus 42.200 Orang

14 menit lalu

Warga Palestina yang mengungsi berjalan melarikan diri dari daerah-daerah di Jalur Gaza utara, menyusul perintah evakuasi Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza 12 Oktober 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
52 Warga Palestina Tewas Diserang Israel, Jumlah Korban Jiwa di Gaza Tembus 42.200 Orang

Hampir 98.500 warga Palestina terluka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan Gaza


Netanyahu: Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Jadi 'Perisai Manusia' bagi Hizbullah!

1 jam lalu

Anggota pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) mengamati perbatasan Lebanon-Israel, saat mereka berdiri di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Netanyahu: Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Jadi 'Perisai Manusia' bagi Hizbullah!

Netanyahu menuduh pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan bertindak sebagai "perisai manusia" bagi Hizbullah.


Netanyahu Desak PBB Pindahkan Pasukan Perdamaian di Lebanon dari Zona Tempur

1 jam lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Netanyahu Desak PBB Pindahkan Pasukan Perdamaian di Lebanon dari Zona Tempur

5 personel pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) terluka akibat serangan pasukan Israel


AS Kerahkan Sistem Pertahanan Udara THAAD ke Israel, Tangkal Serangan Rudal Iran?

2 jam lalu

THAAD. WIkipedia
AS Kerahkan Sistem Pertahanan Udara THAAD ke Israel, Tangkal Serangan Rudal Iran?

Militer Israel pada Sabtu mengatakan bahwa Amerika Serikat mengerahkan sistem pertahanan antirudal balistik THAAD di Israel


KSAD: Belum Ada Perintah Tambah Pasukan TNI di Lebanon

2 jam lalu

Anggota pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) mengamati perbatasan Lebanon-Israel, saat mereka berdiri di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
KSAD: Belum Ada Perintah Tambah Pasukan TNI di Lebanon

Panglima TNI belum menginstruksikan untuk menambah pasukan militer yang ditugaskan dalam United Nations Interim Force in Lebanon atau UNIFIL.


Mahasiswa Indonesia Ungkap Alasan Tolak Evakuasi dari Lebanon

2 jam lalu

Warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Lebanon akibat permusuhan antara Hizbullah dan Israel, saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, dekat Jakarta, 7 Oktober 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Mahasiswa Indonesia Ungkap Alasan Tolak Evakuasi dari Lebanon

Mahasiswa Indonesia mengungkap alasan menolak evakuasi dari Lebanon.


WNI Ungkap Kondisi Lebanon Terkini usai Serangan Israel

3 jam lalu

Warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Lebanon akibat permusuhan antara Hizbullah dan Israel, saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, dekat Jakarta, 7 Oktober 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
WNI Ungkap Kondisi Lebanon Terkini usai Serangan Israel

Salah seorang WNI mengungkap kondisi Lebanon usai serangan Israel dua pekan lalu.


34 Negara Tuntut Jaminan Keamanan bagi Personel UNIFIL di Lebanon

10 jam lalu

Kendaraan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Marjayoun, dekat perbatasan dengan Israel, di Lebanon Selatan 9 Agustus 2024. REUTERS/Karamallah Daher
34 Negara Tuntut Jaminan Keamanan bagi Personel UNIFIL di Lebanon

Sebanyak 34 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL menyerukan perlindungan bagi pasukan perdamaian PBB di Lebanon


Pemenang Nobel Perdamaian 2024 Sebut Kehancuran Gaza seperti Jepang 80 Tahun Silam

10 jam lalu

Ketua bersama Konfederasi Organisasi Korban Bom Atom dan Bom Hidrogen Jepang (Nihon Hidankyo) Toshiyuki Mimaki, yang selamat dari pengeboman atom Hiroshima tahun 1945, bereaksi saat menghadiri konferensi pers setelah pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2024 diumumkan di Hiroshima, Jepang, 11 Oktober 2024. Kyodo/via REUTERS
Pemenang Nobel Perdamaian 2024 Sebut Kehancuran Gaza seperti Jepang 80 Tahun Silam

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2024 memperingatkan bahwa kondisi Gaza saat ini seperti Jepang 80 tahun yang lalu.


Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

10 jam lalu

Han Kang. Yonhap
Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

Han Kang, penulis Korsel pemenang Hadiah Nobel Sastra 2024, menolak mengadakan konferensi pers akibat perang Ukraina-Rusia dan genosida Israel ke Gaza