Kota Sievierodonetsk di Ukraina Sudah 80 Persen Dikuasai Rusia
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 15 Juni 2022 19:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Rusia disebut telah menguasai sekitar 80 persen kota di wilayah timur Ukraina, Sievierodonetsk. Gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Gaidai, pada Selasa, 14 Juni 2022 menyebut kota Sievierodonetsk telah diperebutkan dengan sengit dalam beberapa minggu terakhir.
Tiga jembatan yang menuju ke Sievierodonetsk hancur di tengah upaya evakuasi warga Ukraina yang terluka. Gaidai mengakui evakuasi massal warga sipil dari Sievierodonetsk saat ini cukup sulit. Musababnya penembakan dan pertempuran masih berlangsung.
“(Walau begitu) masih ada kesempatan untuk evakuasi korban luka. Komunikasi dengan militer Ukraina dan penduduk lokal masih terjalin,” katanya kepada The Associated Press melalui telepon seperti dikutip Politico, Rabu, 15 Juni 2022.
Dia mengatakan, tentara Ukraina saat ini telah didorong ke wilayah pinggir kota tersebut akibat metode bumi hangus dan artileri berat yang digunakan Rusia.
Kendati demikian, Gaidai menambahkan, tentara Rusia belum sepenuhnya memblokir kota strategis itu. Sekitar 12 ribu orang masih bertahan di Sievierodonetsk, dari 100 ribu jiwa populasi Kota itu sebelum perang.
Lebih dari 500 warga sipil disebut berlindung di pabrik kimia Azot, yang ditumbuk oleh Rusia. Total ada 70 warga sipil dievakuasi dari wilayah Luhansk pada Selasa, 14 Juni 2022.
Seorang jenderal dari Rusia, Mikhail Mizintsev mengatakan koridor kemanusiaan akan dibuka pada Rabu, 15 Juni
2022 untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik Azot. Mizintsev menyebut, pengungsi akan dibawa ke kota Svatovo, 60 kilometer ke utara, di wilayah yang ada di bawah kendali pasukan Rusia dan separatis.
Dia mengatakan rencana itu dibuat setelah Ukraina menyerukan koridor evakuasi menuju wilayah yang dikuasainya.
Mizintsev, yang menjabat sebagai Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, dituduh oleh Ukraina melanggar HAM saat memimpin pasukan selama pengepungan panjang Mariupol. Kota Mariupol merupakan pelabuhan utama Ukraina di Laut Azov, yang telah diambil alih oleh Rusia.
Tentara Rusia dalam beberapa minggu terakhir telah menekan keras untuk merebut kawasan industri Donbas timur Ukraina, yang berbatasan dengan Rusia dan terdiri dari wilayah Luhansk dan Donetsk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video kenegaraannya pada Selasa malam mengatakan, Donbas adalah kunci untuk menentukan siapa yang akan mendominasi dalam beberapa minggu mendatang. Ukraina, menurut dia, bagaimanapun harus bertahan.
Zelensky memohon supaya pengiriman senjata Barat lebih diperbanyak dan dipercepat. Kali ini secara khusus dia meminta sistem pertahanan anti-rudal.
Politico | The Associated Press
Baca juga: Kiat Mudik Lebaran Hemat dengan Kendaraan Pribadi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
