Festival Ganja Thailand Dihadiri Ribuan Peserta, Penuh Tawa dan Asap Dimana-mana

Reporter

Tempo.co

Selasa, 14 Juni 2022 08:22 WIB

Chokwan Kitty Chopaka, pemilik toko Chopaka yang menjual permen ganja tersenyum selama wawancara dengan Reuters di tokonya dekat persimpangan Asoke, di jantung distrik perbelanjaan utama Bangkok, Thailand, 8 Juni 2022. Kementerian kesehatan Thailand mengatakan telah menyetujui 1.181 produk termasuk kosmetik dan makanan, yang mengandung ekstrak ganja. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Festival ganja besar-besaran di Thailand digelar usai pemerintah setempat mulai melonggarkan Undang-undang seputar narkoba. Bau asap yang menyengat meruap saat orang-orang bersuka ria merayakan pelonggaran ganja dalam festival yang diadakan oleh kelompok advokasi ganja Highland Network, dua hari lalu.

Ribuan orang yang mendukung legalisasi ganja menghadiri festival dengan bahagia. "Begitu kami berhasil melewati sisi lain, kami bersemangat," kata Steve Cannon, 62, yang datang bersama teman-temannya.

"Saya tidak tahu lagi berapa jumlahnya, tapi saya telah merokok (ganja) sepanjang sore ini,"ujar Cannon, musisi jazz Amerika, yang telah tinggal di Bangkok selama 15 tahun terakhir.

Sekitar 3.000 peserta melakukan perjalanan ke White Sands Beach di provinsi Nakhon Pathom, timur Bangkok. Di sana, kios-kios menjajakan barang-barang mulai dari T-shirt dan bong hingga kuncup serta brownies ganja. Barang-barang berdesak-desakan di panggung dan palisade bambu di sekitar danau yang indah. "Kami telah menunggu saat ini begitu lama," kata Victor Zheng, pemilik apotik gulma Nature Masters.

Dia menyarankan kepada pelanggan tentang produknya termasuk tanah yang diperkaya untuk budidaya dan kuncup serta bunga ganja untuk konsumsi. "Anda melihat orang-orang, mereka datang dan sangat bahagia," katanya. "Bukan hanya kami, pelanggan telah menunggu saat ini."

Advertising
Advertising

Pada 2018 Thailand melegalkan ganja sebagai obat, sebuah langkah penting oleh sebuah negara di Asia Tenggara. Di negara ini, sebelumnya undang-undang anti-narkoba terkenal keras.

Laporan analis menunjukkan bahwa selama dekade mendatang pasar ganja legal dapat bernilai mulai dari US$ 50-200 miliar karena negara-negara melonggarkan undang-undang seputar penggunaan pribadi dan medis. Sejumlah perusahaan pun ikut menangguk untung dari liberalisasi ganja, termasuk Charoen Pokphand Foods yang merupakan anak perusahaan makanan dan pertanian dari konglomerat raksasa CP Group.

Bulan lalu perusahaan mengumumkan rencana untuk mengembangkan produk makanan dan minuman yang diresapi dengan CBD, turunan ganja. Thailand adalah negara yang potensial menumbuhkan tanaman dan reputasi untuk produk pertanian berkualitas tinggi.

Meski dilonggarkan, pemerintah tetap menekankan bahwa penggunaan ganja di area abu-abu, seperti merokok di luar rumah masih bisa membuat pelakunya ditangkap. Pelanggar juga berpotensi menghadapi denda 25.000 baht serta tiga bulan penjara.

Salah satu pengusung festival Arun "Max" Avery, 35, mengatakan dia tidak khawatir dengan penerapan undang-undang tersebut dan publisitas di sekitarnya. Orang Thailand telah memasak, membuat, dan mengobati dengan ganja jauh sebelum larangan, katanya. "Jadi memiliki tanaman asli mereka kembali ke tangan mereka sungguh menakjubkan," ujarnya. "Orang-orang bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan dengan ganja."

Joey, yang hanya memberikan nama depannya, terkikik sambil terengah-engah dan mengobrol dengan teman-temannya, bergoyang lembut. "Senang banget. Stres saya lepas," katanya. "Merokok membuat saya tersenyum."

Thailand telah lama dikenal dengan undang-undang narkoba yang keras, tetapi pemerintah terus meliberalisasi aturan dalam beberapa tahun terakhir. Thailand berharap bisa meraup untung dari pasar ganja global yang sudah berkembang pesat. Ganja yang diekspor terutama digunakan produk legal untuk makanan dan obat-obatan.

Baca: Ganja Legal di Thailand Mulai Hari Ini, Warga Antre Beli Permen Mariyuana

FRANCE 24

Berita terkait

Depresi, Epy Kusnandar Dirawat di RSKO Cibubur

15 jam lalu

Depresi, Epy Kusnandar Dirawat di RSKO Cibubur

Polisi mengajukan kepada BNN agar Epy Kusnandar direhabilitasi

Baca Selengkapnya

Polda Sumut Pakai Teknologi BRIN untuk Menemukan Ladang Ganja

21 jam lalu

Polda Sumut Pakai Teknologi BRIN untuk Menemukan Ladang Ganja

Polda Sumut memanfaatkan tekonologi dari BRIN untuk melacak keberadaan ladang ganja.

Baca Selengkapnya

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

1 hari lalu

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

Polri ungkap jaringan narkoba Hydra belum lama ini. Pecinta komik dan film Captain America pasti teringat organisasi kriminal musuhnya itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

1 hari lalu

Polisi Tangkap Empat Tersangka Pengedar Ganja di Merauke

Polres Merauke menangkap empat tersangka pengedar ganja. Polisi masih menyelidiki jaringan narkoba di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

1 hari lalu

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

Polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba Hydra di Bali. Berikut informasi tentang jaringan tersebut, dan bagaimana cara mereka memasarkannya.

Baca Selengkapnya

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

1 hari lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

2 hari lalu

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba yang berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali

Baca Selengkapnya

Ganja Hidroponik Produksi Villa Sunny Cangu di Bali Dipasarkan Lewat Telegram dengan Pembayaran Bitcoin

4 hari lalu

Ganja Hidroponik Produksi Villa Sunny Cangu di Bali Dipasarkan Lewat Telegram dengan Pembayaran Bitcoin

Bareskrim Polri bersama dengan Bea Cukai dan Imigrasi membongkar pabrik ganja hidroponik di Bali. Dipasarkan lewat grup Telegram.

Baca Selengkapnya

Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

4 hari lalu

Buronan Jaringan Narkoba Fredy Pratama Ditangkap dalam Kamar Kos di Bali, Polisi Temukan 6 Kilogram Sabu

Dit Narkoba Bareskrim Polri menangkap 1 buronan kasus clandestine laboratorium Sunter, Jakarta Utara, yang dikendalikan oleh tersangka Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

5 hari lalu

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.

Baca Selengkapnya