Rusia Serahkan 210 Jenazah Pejuang Ukraina yang Tewas di Mariupol

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 8 Juni 2022 13:40 WIB

Pasukan Ukraina yang terluka dari pabrik baja Azovstal di Mariupol, diangkut keluar dari bus dengan tandu di bawah pengawalan militer pro-Rusia selama konflik Ukraina-Rusia setibanya di Novoazovsk, Ukraina 16 Mei 2022. Militer Ukraina mengevakuasi semua pasukan yang tersisa dari benteng terakhir mereka di pelabuhan Mariupol yang terkepung dan menyerahkan kendali kota itu ke Rusia. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menyerahkan 210 mayat pejuang Ukraina, yang sebagian besar tewas dalam mempertahankan kota Mariupol di pabrik baja yang luas, kata militer Ukraina, Selasa, 7 Juni 2022.

Pejuang Ukraina bertahan di pabrik baja Azovstal selama berminggu-minggu saat Rusia mencoba merebut kota itu. Tentara Ukraina akhirnya menyerah bulan lalu dan ditahan oleh Rusia.

“Proses pengembalian jenazah para pejuang Mariupol yang gugur sedang berlangsung. Hingga saat ini, 210 tentara kami telah dikembalikan – kebanyakan dari mereka adalah pejuang Azovstal yang heroik,” kata direktorat intelijen pertahanan Ukraina di Twitter.

Ada sedikit informasi tentang nasib sekitar 2.000 pasukan Azovstal. Kyiv sedang mengupayakan penyerahan semua dalam pertukaran tahanan, tetapi beberapa anggota parlemen Rusia ingin beberapa tentara diadili. Namun kantor berita Tass menyebutkan, bahwa 1.000 lebih tentara Ukraina dibawa ke Rusia untuk diproses hukum.

"Pekerjaan berlanjut untuk membawa pulang semua tentara Ukraina yang ditangkap," kata direktorat tersebut.

Advertising
Advertising

Keluarga unit penjaga nasional Azov Ukraina sebelumnya telah melaporkan kembalinya beberapa mayat.

Pekan lalu pertukaran 160 mayat antara Rusia dan Ukraina diumumkan oleh Kementerian Reintegrasi Ukraina dari Wilayah Pendudukan Sementara.

"Penting untuk dicatat bahwa sepertiga dari mayat (diserahkan) adalah pejuang Azov, afiliasi pejuang lainnya ke unit yang berbeda sedang diklarifikasi," kata keluarga dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Rusia menetapkan Resimen Azov, yang memimpin pertahanan pabrik baja di Mariupol, sebagai milisi "Nazi" dengan asal-usul radikal sayap kanan.

Ukraina membantahnya, dengan mengatakan eks Resimen Azov telah direformasi dan diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjatanya dan berada di luar politik.

Reuters

Baca juga 1.000 Pejuang Eks Mariupol Diangkut ke Rusia untuk Diproses Hukum

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

10 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

11 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

11 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

16 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya