Israel Tembak Mati Lagi Jurnalis Wanita Palestina Saat Hendak Bertugas

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 Juni 2022 17:17 WIB

Ghufran Harun Warasneh. FOTO/twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel menembak mati seorang jurnalis Palestina pada hari Rabu saat dia menuju kantornya. Jurnalis wanita bernama Ghufran Harun Warasneh, bekerja dengan jaringan media lokal di kota Hebron, di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Perempuan berusia 31 tahun ini ditembak di bagian tubuh di dekat kamp pengungsi al-Arroub. Dia dinyatakan meninggal kemudian di rumah sakit, kata kementerian kesehatan Palestina.

Seorang saksi mata yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Palestina Wafa bahwa Warasneh sedang berjalan menuju jalan utama ketika dua tentara yang berjaga di sebuah pos pemeriksaan militer memintanya untuk mendekati mereka. Salah satu tentara Israel itu kemudian menembaknya.

Tentara Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa Warasneh ditembak karena hendak menyerang petugas dengan pisau. "seorang penyerang bersenjatakan pisau maju ke arah seorang tentara yang sedang melakukan kegiatan keamanan rutin di Route 60. Para prajurit menanggapi dengan tembakan langsung," menurut Israel seperti dilansir Middle Easte Eye, Kamis, 2 Juni 2022.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pasukan Israel di tempat kejadian telah memblokir petugas medis untuk mencapai Warasneh selama 20 menit, sebelum mereka berhasil memindahkannya ke rumah sakit al-Ahli di Hebron.

Warasneh telah bergabung dengan kantor berita lokal, Dream mulai pekan ini. Pada Rabu seharusnya menjadi hari ketiga dia bekerja di tempat barunya itu.

Sebelum bergabung dengan Dream, ia mengenyam pendidikan jurnalisme di Universitas Hebron. Warasneh telah bekerja dengan beberapa jaringan media lokal sebelumnya.

Advertising
Advertising

Ibunya mengatakan kepada Wafa bahwa Warasneh sebelumnya ditangkap dan dipenjarakan selama tiga bulan karena liputannya tentang demonstrasi pro-Palestina pada Januari. Israel telah menghancurkan peralatan kameranya.

"Ghufran berangkat pagi-pagi sekali untuk berangkat kerja tepat waktu," kata ibu Warasneh yang tidak disebutkan namanya itu kepada Wafa.

"Tetapi tidak butuh waktu lama sampai kami mendengar bahwa pendudukan menembak mati seorang wanita di pintu masuk kamp, tetapi kami tidak tahu bahwa itu adalah putri saya. Berita itu mengejutkan,"ujar ibunya.

Menargetkan jurnalis wanita
Wartawan Palestina Merfat Sadiq mengatakan kepada Middle East Eye bahwa kematian Ghufran menyakitkan. Israel berupaya meningkatkan eskalasi terhadap wartawan Palestina pada tahun lalu.

“Tampaknya jurnalis perempuan, khususnya, dianggap sebagai target yang lebih mudah. Kami telah menyaksikan ini dua hari lalu dengan serangan berulang terhadap jurnalis perempuan yang meliput pawai bendera di Yerusalem dan di Nablus,” kata Sadiq.

“Wartawan Ranin Sawaftah langsung terkena tembakan gas air mata.

"Tuduhan percobaan penusukan tidak relevan, tentara itu bisa saja menangkapnya atau membuatnya takut. Dia dekat dengan mereka namun dia dipukul di bagian atas tubuh seperti yang ditunjukkan gambar. Itu adalah pembunuhan berencana," tambahnya.

Kementerian luar negeri Palestina mengutuk pembunuhan itu sebagai eksekusi lapangan. "Dia sedang dalam perjalanan ke pekerjaannya dan tidak ada insiden di sana atau bahaya bagi para penjahat," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.

Sejauh tahun ini, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 50 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Di antara yang dibunuh adalah jurnalis wanita terkemuka Shireen Abu Akleh.

MIDDLE EAST EYE

Berita terkait

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

59 menit lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

8 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

11 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

12 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

15 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

16 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

16 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

17 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

17 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya