Erdogan Sindir Swedia dan Finlandia: Pendukung Terorisme Tak Boleh Ada di NATO

Reporter

Tempo.co

Senin, 30 Mei 2022 20:12 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada negosiator Rusia dan Ukraina sebelum pembicaraan tatap muka mereka di Istanbul, Turki 29 Maret 2022. Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menolak bergabungnya Swedia dan Finlandia dengan NATO. Ia menyatakan tak akan menyetujui negara-negara pendukung terorisme untuk bergabung dengan NATO.

"Selama Tayyip Erdogan adalah kepala Republik Turki, kami pasti tidak bisa mengatakan 'ya' kepada negara-negara yang mendukung terorisme memasuki NATO," katanya kepada wartawan sekembalinya dari perjalanan ke Azerbaijan pada hari Sabtu, dikutip dari Reuters, Senin, 30 Mei 2022.

Turki telah menyatakan keberatan bila Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi pertahanan NATO. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, dua negara yang semula netral ini menyatakan akan bergabung dengan NATO. Namun bergabungnya Swedia dan Finlandia telah menuai penolakan dari Erdogan.

Dua sumber sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan hari Rabu dengan delegasi Finlandia dan Swedia membuat sedikit kemajuan. Tidak jelas kapan diskusi lebih lanjut akan dilakukan. Seluruh anggota NATO yang berjumlah 30 negara harus menyetujui rencana untuk memperbesar NATO.

Turki menentang permintaan Swedia dan Finlandia uuntuk bergabung dengan NATO. Alasannya negara-negara tersebut menampung orang-orang yang terkait dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan lainnya yang dianggap teroris oleh Turki. Mereka juga menghentikan ekspor senjata ke Ankara pada 2019.

Advertising
Advertising

"Mereka tidak jujur atau tulus. Kami tidak bisa mengulangi kesalahan yang dibuat di masa lalu mengenai negara-negara yang merangkul dan memberi makan teroris semacam itu di NATO, yang merupakan organisasi keamanan," katanya.

Swedia dan Finlandia mengatakan mereka mengutuk terorisme dan menyambut baik kemungkinan berkoordinasi dengan Ankara. "Upaya diplomatik sedang berlangsung. Kami menolak berkomentar lebih lanjut pada saat ini," kata Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde.

Erdogan juga mengatakan Turki ingin mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina sesegera mungkin. Namun situasnya terus memburuk setiap hari.

"Pada hari Senin, saya akan melakukan panggilan telepon dengan Rusia dan Ukraina. Kami akan terus mendorong para pihak untuk mengoperasikan saluran dialog dan diplomasi," katanya.

Baca: Biden Dukung Swedia dan Finlandia Masuk NATO, Turki Tetap Menolak

REUTERS

Berita terkait

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

10 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

10 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

13 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

24 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

25 hari lalu

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

Swedia mengusir seorang jurnalis Cina, karena dianggap menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional.

Baca Selengkapnya

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

27 hari lalu

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

28 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

28 hari lalu

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.

Baca Selengkapnya