Jaksa Palestina: Tentara Israel Sengaja Tembak Jurnalis Al Jazeera Abu Akleh

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 27 Mei 2022 14:25 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghadiri prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel 12 Mei 2022. REUTERS/Mohamad Torokman

TEMPO.CO, Jakarta -Otoritas Palestina mengatakan pada Kamis, 26 Mei 2022, bahwa penyelidikannya atas pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, menunjukkan dia ditembak oleh seorang tentara Israel secara sengaja.

Jaksa Agung Palestina Akram Al-Khatib menyebut, penyelidikannya menunjukkan tidak ada militan yang dekat dengan Abu Akleh ketika dia meninggal.

“Satu-satunya sumber tembakan di tempat itu berasal dari pasukan pendudukan dengan niat untuk membunuh,” kata Al-Khatib kepada wartawan, merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seperti dikutip Reuters, Jumat, 27 Mei 2022.

Dia menambahkan, Abu Akleh telah mencoba melarikan diri dengan beberapa rekan wartawan ketika tembakan pertama terdengar. "Ini merupakan kejahatan perang," kata Al-Khatib. Ketika jadi sasaran Abu Akleh sendiri telah mengenakan helm dan rompi pers yang dengan jelas menandai dia sebagai seorang jurnalis.

Israel gusar dengan klaim Palestina dan membantah tuduhan itu. Pihaknya hendak melanjutkan penyelidikannya sendiri atas kematian Abu Akleh.

Tentara Israel telah mengatakan sebelumnya bahwa dia mungkin telah ditembak secara tidak sengaja oleh salah satu tentaranya atau oleh seorang militan Palestina dalam baku tembak.

Abu Akleh meninggal pada 11 Mei ketika dia sedang meliput serangan militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat, sebuah wilayah yang diduduki. Jaringan televisi Al Jazeera Qatar mengatakan akan merujuk pembunuhan itu ke Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menolak temuan itu. "Setiap klaim bahwa IDF dengan sengaja merugikan jurnalis atau warga sipil yang tidak terlibat, adalah kebohongan yang terang-terangan," tulisnya di Twitter.

Gantz mengulangi seruannya kepada Palestina untuk bekerja sama dengan Israel dalam penyelidikan. Dia juga menyarankan untuk menyerahkan peluru supaya bisa tes balistik dan melihat apakah itu cocok dengan senjata militer Israel.

Palestina mengatakan mereka tidak mempercayai Israel dan telah menolak untuk mengadakan penyelidikan bersama.

Al-Khatib mengatakan tes menunjukkan bahwa peluru yang membunuh Abu Akleh adalah peluru 5,56 mm yang ditembakkan dari senapan semi-otomatis Ruger Mini-14, yang digunakan oleh militer Israel.

Kaliber 5,56 yang sama juga dapat ditembakkan dari senapan M-16 yang dibawa oleh banyak militan Palestina. Al-Khatib sendiri tidak mengatakan bagaimana dia yakin itu berasal dari senapan Israel.

Israel mengatakan satu-satunya cara untuk memastikan apakah itu ditembakkan oleh salah satu tentaranya adalah dengan menganalisis peluru dan melihat apakah tanda di atasnya cocok dengan laras senjata Israel.

"Saya terus meminta PA untuk menyerahkan peluru dan temuannya. Kami siap dan bersedia melakukan penyelidikan bekerja sama dengan aktor internasional," kata Gantz, Kamis.

Baca juga: Palestina Desak ICC Selidiki Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

SUMBER: REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

7 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

3 jam lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

6 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

8 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

16 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

19 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

20 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

22 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya