2 Tentara Rusia Disidangkan di Ukraina atas Dugaan Kejahatan Perang

Reporter

Tempo.co

Jumat, 27 Mei 2022 11:00 WIB

Militer Rusia mencari sisa-sisa ranjau wilayah pabrik baja Azovstal saat konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. Tentara Rusia membersihkan ranjau dan puing-puing di lahan industri pabrik baja Azovstal di Mariupol, setelah ratusan pasukan Ukraina menyerahkan diri. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Dua tentara Rusia mengaku bersalah karena menembaki sebuah kota di timur Ukraina. Ini adalah kasus kedua untuk persidangan kejahatan perang, yang digelar di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai.

Kedua tentara Rusia itu, Alexander Bobikin dan Alexander Ivanov, saat ini ditahan di Ukraina dan disidangkan di distrik Kotelevska wilayah tengah Ukraina. Jaksa penuntut meminta agar Bobikin dan Ivanov dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas tuduhan melanggar undang-undang perang.

Pengacara terdakwa meminta keringanan hukuman. Sebab kedua tentara itu hanya mengikuti perintah dan sudah bertaubat.

Advertising
Advertising

Militer Rusia mencari sisa-sisa ranjau wilayah pabrik baja Azovstal saat konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. Pasukan Rusia menyisir sejauh 50 kilometer untuk mencari ranjau dari garis pantai Laut Azov dekat pelabuhan Mariupol. REUTERS/Alexander Ermochenko

Dalam persidangan, Bobikin dan Ivanov, berdiri di sebuah kotak kaca. Keduanya diketahui bagian dari sebuah unit artileri, yang menembakkan sejumlah target di wilayah Kharkiv, Ukraina dari wilayah Belgorod, Rusia.

Jaksa menyebut tembakan yang dimuntahkan Bobikin dan Ivanov menghancurkan sebuah lembaga pendidikan di Kota Derhachi. Bobikin dan Ivanov, yang bertugas sebagai pengemudi artileri dan penembak, ditangkap setelah melintasi wilayah perbatasan Rusia – Ukraina dan terus melepaskan tembakan.

“Saya benar-benar merasa bersalah atas kejahatan yang dituduhkan pada saya. Kami melepaskan tembakan ke Ukraina dari Rusia,” kata Bobikin, di pengadilan, yang juga disiarkan secara langsung.

Sedangkan Ivanov meminta agar jangan divonis hukuman penjara maksimal. Dia menegaskan sudah bertaubat dan meminta agar hukumannya dikurangi. Vonis untuk kedua tentara Rusia ini diperkirakan akan diputuskan pada 31 Mei mendatang.

Sumber: abc.net.au

Baca juga: Orang Terkaya Ukraina Pemilik Pabrik Baja Mariupol Tuntut Rusia Rp292 T

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

3 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya