Pelaku Penembakan di Texas Sebar Pesan di Facebook Sebelum Bantai Murid SD

Reporter

Tempo.co

Kamis, 26 Mei 2022 18:32 WIB

Seorang anak berjalan menuju bus sekolah saat petugas mengevakuasi murid usai terjadi aksi penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, AS, 24 Mei 2022. REUTERS/Marco Bello

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku penembakan di Texas mengirimkan peringatan melalui media online sebelum membantai murid-murid sekolah dasar. Peristiwa itu telah membunuh 19 anak dan dua guru.

Dilansir dari Reuters, pelaku bernama Salvador Ramos, 18 tahun, telah memperingatkan akan menembak sebuah sekolah dasar beberapa menit sebelum mengamuk. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Greg Abbott pada Rabu, 25 Mei 2022.

Ramos mengirim pesan yang mengatakan bahwa dia akan menembak neneknya dan telah dilakukukan. Menurut Abbott pada konferensi pers, nenek Ramos itu ditembak di wajahnya sesaat sebelum menyerang sekolah. Beruntung ia selamat dan menelepon polisi.

Ramos melarikan diri dari rumah yang mereka tinggali dan menabrakkan mobilnya di dekat Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas. Seorang petugas polisi sekolah mendekatinya di luar gedung, namun tidak ada baku tembak. Pihak berwenang tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang keterlibatan itu.

Ramos kemudian memasuki sekolah melalui pintu belakang membawa senapan AR-15 dan berjalan ke ruang kelas empat. Ia menembaki korban yang seluruhnya tewas.

Polisi mengepung gedung, memecahkan jendela untuk membantu anak-anak dan staf melarikan diri. Anggota Unit Taktis Patroli Perbatasan elit juga menanggapi dan memasuki gedung untuk menghadapi penembak.

Ramos ditembak dan dibunuh oleh penegak hukum. Seorang agen dipukul di kaki dan menyerempet di kepala, kata pejabat itu.

Pesan online itu adalah satu-satunya peringatan awal, kata Abbott. Dia mengatakan Ramos, yang putus sekolah menengah, tidak memiliki catatan kriminal atau riwayat masalah kesehatan mental. Penyelidik belum mengidentifikasi motif secara terbuka.

Abbott mengatakan unggahan itu dibuat di Facebook, tetapi juru bicara perusahaan induk Facebook, Meta Platforms, mengatakan bahwa itu adalah pesan pribadi setelah penembakan. Perusahaan menolak untuk mengatakan siapa yang menerima pesan atau platform Meta mana, seperti Messenger atau Instagram, yang digunakan untuk mengirimnya. Ramos secara legal membeli dua senapan dan 375 butir amunisi hanya beberapa hari sebelum penembakan, menurut pihak berwenang.

Baca: 8 Fakta Soal Kepemilikan Senjata Api Warga Sipil di AS

Advertising
Advertising

REUTERS

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

3 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

5 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

7 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

8 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

8 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

9 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

9 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya