Korea Utara Andalkan Minuman Jamu Tradisional Tangkal Corona, Apa Saja?

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 24 Mei 2022 22:31 WIB

Sebuah tanda yang menggambarkan adegan transportasi produk medis ditampilkan di jalan yang kosong, di tengah kekhawatiran yang berkembang atas penyebaran Covid-19, di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto yang dirilis oleh Kyodo pada 23 Mei 2022. Korea Utara menolak sebagian besar bantuan dari luar, serta masih menutup pintu-pintu perbatasannya dan tidak mau mengkonfirmasi data dari lembaga independen. Kyodo melalui REUTERS

TEMPO.CO, Pyongyang -Korea Utara percaya jamu ramuan tradisional meredakan beberapa gejala Covid-19.

Pemerintah Korea Utara atau Korut merekomendasikan berbagai pengobatan tradisional untuk mengatasi gejala Covid-19 seperti demam. Bagi mereka yang tidak sakit parah.

Aneka Ramuan Tradisional yang Diyakini Korea Utara

Surat kabar Rodong Sinmun merekomendasikan pengobatan tradisional seperti teh jahe atau honeysuckle dan minuman daun willow. Minuman panas dapat meredakan beberapa gejala Covid-19, seperti sakit tenggorokan atau batuk, dan membantu hidrasi saat pasien kehilangan lebih banyak cairan dari biasanya.

Jahe dan daun willow juga dapat meredakan peradangan dan mengurangi rasa sakit. Tapi tentu saja mereka bukan pengobatan untuk virus itu sendiri.

Media pemerintah Korut juga merekomendasikan penderita Covid-19 untuk berkumur dengan air garam saban pagi dan malam. Ribuan ton garam pun telah dikirim ke Pyongyang untuk membuat solusi antiseptik, lapor kantor berita negara.

Pak Jong Chon, anggota Presidium Biro Politik dan sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea, memeriksa apotek di tengah pandemi penyakit virus COVID-19 di Pyongyang, Korea Utara, 17 Mei 2022. KCNA via REUTERS

Beberapa penelitian menunjukkan berkumur dengan air garam memerangi virus yang menyebabkan flu. Tetapi ada sedikit bukti bahwa mereka memperlambat penyebaran Covid-19.

Obat kumur bisa membunuh virus di laboratorium, sebuah penelitian menemukan. Tapi itu belum secara meyakinkan terbukti membantu pada manusia.

Advertising
Advertising

Covid-19 terutama menginfeksi orang lewat droplet di udara yang masuk melalui hidung dan juga mulut, sehingga berkumur hanya mengatasi satu titik masuknya virus. Dan begitu virus masuk, ia bereplikasi dan menyebar jauh ke dalam organ, di mana tidak ada jumlah kumur yang bisa dijangkau.

Produksi obat-obatan tradisional untuk mengurangi demam dan rasa sakit juga ditingkatkan, dan KCNA menyebutnya efektif mencegah serta menyembuhkan penyakit yang berbahaya itu diantaranya:

  • Air Garam

Media pemerintah baru-baru ini mewawancarai pasangan yang merekomendasikan berkumur dengan air garam pada pagi dan malam hari.

"Ribuan ton garam diangkut secara darurat ke Pyongyang untuk memproduksi larutan antiseptik," tulis KCNA, dikutip dari kantor berita Reuters.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berkumur dengan air garam dan membersihkan rongga hidung dengan air garam bisa membasmi virus yang menyebabkan flu. Namun belum cukup bukti yang menunjukkan air garam efektif melawan penyebaran Covid.

  • Willow Bark

Willow bark kaya akan antioksidan serta berbagai senyawa organik yang membuatnya efektif sebagai pereda sakit atau analgesik alami. Tanaman ini bahkan pernah diteliti pada orang yang merasakan nyeri punggung bawah dan hasilnya ternyata efektif untuk meredakan keluhan yang dirasakan.

Sifat anti radang dari willow bark juga dapat membantu menurunkan demam secara alami dan mempercepat proses penyembuhan sehingga fungsi organ tubuh bisa kembali berjalan normal.

  • Jahe

Jahe yang merupakan salah satu rempah yang dapat digunakan sebagai jamu dan makanan. Untuk mencegah Covid 19. Jahe bisa dikonsumsi sebagai daya tahan tubuh untuk menangkal masuknya virus Covid 19 dalam tubuh.

Banyak sekali manfaat dari jahe diantaranya untuk keperluan obat-obatan dan berkhasiat sebagai obat serta mampu memperkuat khasiat obat yang dicampurkannya. Kandungan-kandungan dari jahe diaggap mampu menangkal Covid 19 dalam tubuh.

  • Teh lonicera japonica

Berdasarkan jurnal Chinese Medicine yang diterbitkan di Biomedical, Lonicera merupakan kuncup bunga Lonicera japonica. Herbal ini diracik dengan Forsythiae fructus (FF) yang merupakan buah kering dari Forsythia suspense untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Masyarakat China kerap menggunakan perpaduan herbal ini untuk menyembuhkan penyakit demam, pilek, dan flu pada kondisi primer. Penelitian juga dilakukan untuk menguji aktivitas antibakteri Lonicera.

  • Honeysuckle

Bunga honeysuckle Jepang adalah jenis yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Ini memiliki bunga putih-kuning dan buah-buahan hitam.

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa buahnya dapat membantu fungsi sistem kekebalan tubuh.

Buah-buahan memiliki efek eksekutif kekebalan pada subjek tikus subjek immunocompromised, menghasilkan peningkatan aktivitas sel sistem kekebalan NK. Sel-sel ini dikenal sebagai sel darah putih yang dapat menghancurkan virus dan tumor

IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Kasus Covid-19 Sergap Korea Utara, Begini Ramuan Tradisional Diprioritaskan


Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

14 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya