Jejak Resimen Azov Sejak 2014: Disanjung Ukraina, Kini Dibidik Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 23 Mei 2022 18:30 WIB

Foto udara penembakan di kompleks pabrik baja Azovstal, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Mariupol, Ukraina, 5 Mei 2022. Resimen Azov Ukraina, menunjukkan tiga ledakan menghantam sejumlah bagian di kompleks yang diselimuti asap tebal dan gelap. Azov Regiment/Handout via REUTERS
<!--more-->

Biletsky terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2014. Dia meninggalkan Resimen Azov karena pejabat terpilih tidak boleh berada di militer atau kepolisian dan tetap menjadi anggota parlemen hingga 2019.

Pria berusia 42 tahun itu dijuluki Bely Vozd -atau Penguasa Putih- oleh para pendukungnya. Dia mendirikan partai sayap kanan di Ukraina, Korps Nasional pada Oktober 2016., yang intinya adalah veteran Resimen Azov.


Pasukan Paramiliter Sukarelawan

Unit tersebut menerima dukungan dari Menteri Dalam Negeri Ukraina pada tahun 2014, karena pemerintah telah mengakui bahwa militernya sendiri terlalu lemah untuk melawan separatis pro-Rusia dan mengandalkan pasukan paramiliter sukarelawan.

Pasukan ini didanai secara pribadi oleh oligarki, yang paling terkenal adalah Igor Kolomoisky, seorang miliarder raja energi dan gubernur wilayah Dnipropetrovsk saat itu. Selain Azov, Kolomoisky mendanai batalyon sukarelawan lainnya seperti unit Dnipro 1 dan Dnipro 2, Aidar serta Donbass.

Resimen Azov menerima dana awal dan bantuan dari oligarki lain: Serhiy Taruta, gubernur miliarder wilayah Donetsk. Ideologi Neo-Nazi Pada 2015, Andriy Diachenko, juru bicara resimen saat itu mengatakan bahwa 10 hingga 20 persen rekrutan Azov adalah Nazi.

Unit tersebut telah menyangkal bahwa mereka menganut ideologi Nazi secara keseluruhan, tetapi simbol Nazi seperti swastika dan SS regalia tersebar luas di seragam dan tubuh anggota Azov. Misalnya, seragam itu membawa simbol Wolfsangel neo-Nazi, yang menyerupai swastika hitam dengan latar belakang kuning. Namun kelompok tersebut mengatakan itu hanyalah campuran dari huruf "N" dan "I" yang mewakili "gagasan nasional".

Anggota individu telah mengaku sebagai neo-Nazi, dan ultra-nasionalisme sayap kanan garis keras menyebar di antara anggotanya. Pada Januari 2018, Azov meluncurkan unit patroli jalanan yang disebut National Druzhyna untuk "memulihkan" ketertiban di Ibu Kota, Kiev. Sebaliknya, unit tersebut melakukan pogrom yaitu pembantaian terorganisir terhadap komunitas Roma dan menyerang anggota komunitas LGBTQ.

“Ukraina adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki formasi neo-Nazi dalam angkatan bersenjatanya,” tulis seorang koresponden untuk majalah yang berbasis di AS, Nation, pada 2019.

Sebuah laporan tahun 2016 oleh Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OCHA) menuduh Resimen Azov melanggar hukum humaniter internasional.

Laporan tersebut merinci insiden selama periode dari November 2015-Februari 2016 di mana Azov telah menempatkan senjata dan pasukan mereka di bangunan bekas sipil, dan penduduk yang mengungsi setelah menjarah properti sipil.

Berikutnya: Laporan itu juga menuding batalyon tersebut...
<!--more-->

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

22 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

6 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya