TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Moskow akan membuat pangkalan militer baru di Rusia barat sebagai tanggapan atas bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO.

Dia menyebut Rusia akan merespons dengan membentuk 12 unit dan divisi di distrik militer baratnya, dan sedang bekerja untuk meningkatkan kekuatan tempur pasukannya.

"Ketegangan terus meningkat di zona tanggung jawab Distrik Militer Barat. Kami mengambil tindakan pencegahan yang memadai," kata Shoigu, seperti dikutip Reuters, Jumat 20 Mei 2022.

Pangkalan baru di wilayah barat Rusia itu menurut Shoigu akan menerima lebih dari dua ribu unit peralatan dan senjata militer.

Shoigu juga menyatakan, Amerika Serikat telah meningkatkan penerbangan pembom strategis dalam beberapa tahun terakhir. Caranya, dengan mengirim kapal perang ke Laut Baltik dan mengintensifkan latihan di kawasan itu dengan mitra NATO-nya.

Finlandia dan Swedia resmi melamar keanggotaan NATO. Kedua negara dari Eropa Utara itu rela melepas netralitasnya untuk bergabung pakta pertahanan yang dipimpin oleh Amerika Serikat karena menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

“Saya menyambut hangat permintaan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO. Anda adalah mitra terdekat kami,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan, Rabu, 18 Mei 2022.

Pendaftaran Finlandia dan Swedia sendiri harus dipertimbangkan oleh 30 negara anggota NATO lainnya. Proses itu diperkirakan memakan waktu sekitar dua minggu. Di antara anggota NATO lainnya, Turki lantang menyatakan keberatan.

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Senin bahwa keanggotaan NATO Swedia dan Finlandia tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia. Akan tetapi, Putin memperingatkan bahwa Moskow akan menanggapi jika aliansi meningkatkan infrastruktur militer di kedua negara.

Baca juga: Finlandia dan Swedia Resmi Mendaftar Jadi Anggota NATO

SUMBER: REUTERS