Rusia: 959 Pejuang Ukraina di Mariupol Menyerah
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Rabu, 18 Mei 2022 16:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 959 pejuang Ukraina, termasuk 80 yang terluka, meninggalkan bunker dan terowongan di bawah pabrik baja Azovstal Mariupol sejak Senin.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu, 18 Mei 2022, mengatakan 694 pejuang Ukraina - termasuk anggota resimen Azov - telah menyerah dalam 24 jam terakhir, termasuk 29 yang terluka.
Kementerian mengatakan Rusia juga menyerang Ukraina timur dengan rudal di daerah Soledar di wilayah Donetsk.
Rusia juga menyerang tentara bayaran asing, menghancurkan pesawat Su-24 Ukraina, persenjataan Ukraina dan sistem rudal anti-pesawat S-300, kata kementerian itu.
Rusia menyerang 76 titik kontrol dan 421 pasukan dan titik artileri, termasuk 147 artileri dan mortir, dengan rudal dan artileri, kata kementerian itu.
Rusia juga mengklaim menghancurkan howitzer 155-mm M777 Ukraina yang diproduksi oleh Amerika Serikat.
Klaim berlawanan datang dari kubu Ukraina. Menurut laman resmi pemerintah Ukrinform, selama sehari terakhir Angkatan Bersenjata Ukraina menewaskan 130 tentara Rusia, menghancurkan tiga tank modern dan dua depot amunisi di selatan Ukraina.
Seperti yang diposting oleh Komando Operasi Selatan di Facebook, pertempuran berlanjut di jalur kontak di daerah Mykolayiv dan Kherson.
Pasukan Rusia masih kehilangan kesempatan untuk maju, sehingga mereka memperkuat posisi mereka dan mempertahankan diri, mencoba untuk mendapatkan pijakan.
Ukrinform menyebutkan terjadi serangan mortir dan artileri terhadap para pejuang Ukraina. Sebagai tanggapan, unit rudal dan artileri dan pesawat dari Komando Operasi "Selatan" meluncurkan 110 serangan ke posisi musuh pada siang hari.
Akibatnya, musuh kehilangan 130 personel dan 26 unit peralatan, termasuk artileri self-propelled udara, tiga tank T-72B3 modern, sepuluh kendaraan personel lapis baja, dan 12 kendaraan.
Selain itu, para pejuang Ukraina menghancurkan dua depot amunisi musuh di daerah Pyatykhatka dan Stepanivka, wilayah Kherson.
Berikutnya: kemenangan terbesar Rusia
<!--more-->
Berakhirnya pertempuran Mariupol adalah kemenangan terbesar Rusia sejak meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Ini memberi Moskow kendali atas pantai Laut Azov dan bentangan tak terputus di timur dan selatan Ukraina. Namun pelabuhan itu dalam kondisi porak poranda setelah pengeboman Rusia selama berbulan-bulan.
Serangan Rusia di timur, sementara itu, tampaknya membuat sedikit kemajuan, meskipun Kremlin mengatakan semua tujuannya akan tercapai.
Komando militer Ukraina mengatakan Rusia terus menembaki posisi Ukraina di sepanjang garis depan di timur pada hari Rabu.
"Di arah Kharkiv, musuh fokus mempertahankan posisinya dan mencegah kemajuan lebih lanjut dari pasukan kami," kata staf umum Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Sekitar sepertiga dari Donbas dipegang oleh separatis yang didukung Rusia sebelum invasi. Moskow sekarang menguasai sekitar 90% wilayah Luhansk, tetapi gagal membuat terobosan besar ke kota-kota utama Sloviansk dan Kramatorsk di Donetsk untuk memperluas kendali atas seluruh Donbas.
Pasukan Ukraina telah maju dengan kecepatan tercepat mereka selama lebih dari sebulan, mendorong pasukan Rusia keluar dari daerah sekitar Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Ukraina mengatakan pasukannya telah mencapai perbatasan Rusia, 40 km utara Kharkiv. Mereka juga telah mendorong setidaknya sejauh sungai Siverskiy Donets 40 km ke timur, di mana mereka dapat mengancam jalur pasokan Rusia.
Putin mungkin harus memutuskan apakah akan mengirim lebih banyak pasukan dan perangkat keras untuk mengisi kembali kekuatan invasinya yang melemah sejalan masuknya senjata Barat, termasuk sejumlah howitzer M777 AS dan Kanada yang memiliki jangkauan lebih jauh daripada milik Rusia.
"Waktu benar-benar bekerja melawan Rusia ... Ukraina semakin kuat hampir setiap hari," kata Neil Melvin dari think-tank RUSI di London.
Reuters | Ukrinform