Mendagri Latvia Mundur setelah Polisi Membiarkan Peringatan Kemenangan Soviet

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 17 Mei 2022 06:26 WIB

Petugas polisi terlihat di dekat monumen peringatan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Riga, Latvia, pada 11 Mei 2022. REUTERS/Andrius Sytas

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Latvia mengundurkan diri pada Senin, 16 Mei 2022, di bawah tekanan dari koalisi berkuasa karena polisi mengizinkan warga penutur bahasa Rusia menggelar perayaan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Latvia bersama tetangganya, Estonia dan Lithuania, mengatakan Soviet menggunakan kemenangannya atas Nazi untuk secara paksa memasukkan wilayah Baltik ke dalam Uni Soviet.

Polisi Latvia pada 10 Mei menggunakan kekerasan untuk membubarkan ratusan penutur bahasa Rusia di sebuah tugu peringatan di ibu kota Riga, karena melanggar undang-undang tentang larangan pertemuan di monumen yang memuliakan kemenangan Soviet.

Menteri Marija Golubeva, mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak lagi mendapat dukungan dari perdana menteri setelah mitra koalisi mengancam akan mundur sebagai protes atas keputusan polisi mengizinkan sebagian besar pertemuan damai di tugu peringatan pada 9 Mei, ketika Rusia memperingati Kemenangan Perang Dunia II.

"Apa yang dikatakan tentang ketahanan Latvia jika pertemuan kecil yang terdiri dari beberapa ratus orang yang berdiri selama dua jam dapat mengguncang pemerintah?" kata Golubeva.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Krisjanis Karins, yang tidak mengomentari pengunduran diri Golubeva, sebelumnya mengatakan pertemuan itu tidak menghormati status kenegaraan Latvia, dan memori para korban invasi Rusia ke Ukraina.

Parlemen Latvia pada 31 Maret melarang acara publik dalam jarak 200 meter dari tugu peringatan perang Soviet, dalam upaya melarang perayaan 9 Mei di Riga, yang secara tradisional menarik puluhan ribu warga keturunan Rusia setiap tahun ke acara yang dihadiri oleh Duta Besar Rusia tetapi dihindari pemimpin puncak Latvia.

Di republik Baltik berpenduduk 1,9 juta ini, 24,5% adalah etnis Rusia. Di Riga, jumlahnya mencapai 36%.

Ribuan penutur bahasa Rusia pada 9 Mei meletakkan bunga di tugu peringatan di bawah pengawasan ketat polisi.

Banyak yang kembali pada 10 Mei untuk meletakkan bunga, setelah video yang beredar luas menunjukkan pekerja kota menggunakan traktor membuangnya ke tempat sampah.

Simbol pro-perang Rusia seperti huruf "Z," dilarang di Latvia, dikenakan oleh beberapa peserta pada 10 Mei, dan lagu-lagu militer Rusia dimainkan dari kendaraan yang diparkir di dekatnya, sebelum polisi datang.

Dewan kota Riga pada hari Jumat memilih untuk merobohkan tugu peringatan dan mendapat dukungan parlemen serta perdana menteri. Tidak ada batas waktu untuk penghapusan yang ditetapkan.

Reuters

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

20 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya