Rusia Kian Dekat dengan China, India dan Negara Arab Setelah Hujan Sanksi Barat

Reporter

Tempo.co

Senin, 16 Mei 2022 07:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow adalah target perang hibrida total oleh Barat. Rusia akan menjalin kemitraan yang lebih dalam dengan China, India, dan negara-negara Arab akibat dihujani sanksi oleh Barat.

Dalam pidatonya pada hari ke-80 sejak Rusia menginvasi Ukraina, Lavrov menunjuk rentetan sanksi yang dijatuhkan oleh Barat. Ia menggambarkan Rusia sebagai target, bukan pelaku agresi ke Ukraina.

"Barat kolektif telah menyatakan perang hibrida total pada kami dan sulit untuk memprediksi berapa lama semua ini akan berlangsung. Konsekuensinnya jelas akan dirasakan oleh semua orang tanpa kecuali," katanya dilansir dari Reutes, Minggu, 15 Mei 2022.

"Kami tidak asing dengan sanksi, mereka hampir selalu ada dalam satu atau lain bentuk," ujarnya saat berpidato pada Sabtu lalu.

Sanksi lebih lanjut terhadap perusahaan, bank, dan elit politik Rusia telah dijatuhkan akibat invasi ke Ukraina yang menewaskan puluhan ribu orang. Invasi telah mengganggu pasar energi dan memperburuk krisis pangan global dengan menaikkan harga biji-bijian, minyak goreng dan pupuk.

Advertising
Advertising

Dalam pidatonya, Lavrov memaparkan strategi yang menjadi harapan Moskow saat mencoba untuk meredam pukulan akibat sanksi terhadap ekonominya. Rusia sedang membangun pasar baru di tempat lain.

Dia mengutip sanksi, yang mencakup penyitaan hampir setengah dari cadangan devisa Rusia senilai US$ 640 miliar, sebagai bukti bahwa tidak ada yang aman dari pengambilalihan dan pembajakan negara. Dia juga mengingatkan perlunya negara-negara mengurangi ketergantungan ekonomi pada Amerika Serikat. dan sekutunya.

"Tidak hanya Rusia tetapi banyak negara lain juga mengurangi ketergantungan pada dolar AS, teknologi barat, dan pasar," katanya.

Dia melanjutkan, upaya Barat untuk mengisolasi Rusia pasti akan gagal. Hubungan Rusia dengan Cina adalah yang terbaik yang pernah ada dan sedang mengembangkan kemitraan strategis yang istimewa dengan India.

Ia juga baru kembali dari perjalanan ke Timur Tengah. Lavrov mengatakan pentingnya hubungan Rusia dengan Mesir, Aljazair dan negara-negara Teluk, serta Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Dalam salah satu contoh poros ekspor yang diinduksi sanksi, Rusia menjual minyak mentah dua kali lebih banyak ke India dalam dua bulan terakhir. Penjualan ke India karena negara-negara Barat memotong pembelian minyak Rusia dan Penyulingan India mengambil kesempatan untuk membelinya dengan harga diskon.

Baca: Perang di Ukraina, Intelijen Amerika dan Kematian 12 Jenderal Rusia

REUTERS

Berita terkait

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

14 jam lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

15 jam lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

1 hari lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

1 hari lalu

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

Teaser menampilkan Vivo Y200 Pro yang memiliki bodi ramping dan layar melengkung.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya