Taliban Pisahkan Pria dan Wanita di Tempat Umum, Sebelumnya Wajibkan Burqa

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 14 Mei 2022 10:22 WIB

Seorang wanita Afghanistan menggunakan burqa saat berjalan di sebuah jalan di Kabul, Afghanistan, 9 Mei 2022. Taliban mewajibkan perempuan Afganistan untuk menutupi wajah mereka dengan burqa biru tua. REUTERS/Ali Khara

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban kini melarang pria dan wanita makan bersama atau berjalan-jalan di taman di kota Herat, Afghanistan barat. Pembatasan baru ini diberlakukan setelah pekan lalu Taliban mewajibkan perempuan di seluruh Afghanistan mengenakan burqa di depan umum.

Riazullah Seerat, seorang pejabat Taliban di Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Herat, mengatakan pada hari Kamis bahwa pihak berwenang telah menginstruksikan bahwa pria dan wanita duduk terpisah di restoran. Pemilik restoran telah diperingatkan secara lisan bahwa aturan itu berlaku termasuk untuk suami istri.

Pejabat Taliban juga mengatakan kantornya telah mengeluarkan dekrit bahwa taman umum Herat harus dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Pria dan wanita diizinkan untuk mengunjungi taman pada hari yang berbeda.

"Kami telah memberitahu perempuan untuk mengunjungi taman pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu," katanya. “Hari-hari lainnya untuk pria bersantai dan berolahraga.”

Wanita yang ingin berolahraga pada hari-hari itu harus mencari tempat yang aman atau melakukannya di rumah.

Advertising
Advertising

Safiullah, seorang manajer restoran membenarkan bahwa dia telah menerima diktat kementerian. “Kami harus mengikuti perintah, tetapi itu berdampak sangat negatif pada bisnis kami,” kata Safiullah. Ia menambahkan bahwa jika larangan terus berlanjut, akan terpaksa memecat anggota stafnya.

Seorang wanita Afghanistan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan seorang manajer menyuruh dia dan suaminya duduk secara terpisah di sebuah restoran pada hari Rabu.

Selain duduk terpisah di restoran, para wanita juga diperintahkan tak lagi menyetir mobil. Instruktur mengemudi diminta berhenti mengeluarkan lisensi untuk pengendara wanita.

Sejak berkuasa kembali di Afghanistan pada Agustus 2021, Taliban menjanjikan aturan yang lebih lembut dibandingkan sebelumnya pada 1996-2001. Namun dekrit yang baru-baru ini diumumkan, terutama dalam hal pemisahan gender, membuat janji-janji tersebut adalah omong kosong.

Pekan lalu Taliban mewajibkan semua wanita menggunakan burqa di depan umum. Jika tidak mereka terancam hukuman pidana untuk pertama kalinya.

Pada Desember, Taliban juga melarang perempuan untuk bepergian jauh tanpa didampingi kerabat dekat laki-laki. Sementara pada 23 Maret, Taliban menutup sekolah untuk perempuan.

Menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) pada hari Kamis mengatakan meningkatnya pembatasan oleh Taliban terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan di Afghanistan mengisolasi negara itu. Dalam sebuah pernyataan bersama yang diterbitkan oleh Prancis, para menteri meminta Taliban mengambil tindakan segera untuk mencabut pembatasan terhadap perempuan dan akan perempusan serta menghormati hak asasi manusia mereka.

Baca: G7 Bela Perempuan Afghanistan

ALJAZEERA

Berita terkait

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

33 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

51 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

52 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

56 hari lalu

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

1 Februari 2024

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

Ini menjadi pembunuhan kedua terhadap kandidat terkait dengan partai mantan PM Pakistan Imran Khan

Baca Selengkapnya

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

1 Februari 2024

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya