WHO Prediksi 3 Ribu Pasien Penyakit Kronis di Ukraina Meninggal Selama Invasi

Reporter

Tempo.co

Rabu, 11 Mei 2022 08:00 WIB

Seorang petugas medis merawat seorang prajurit yang terluka setelah serangan di pangkalan militer Yavoriv, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di sebuah rumah sakit di Yavoriv, Ukraina, 13 Maret 2022. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala WHO wilayah Eropa Hans Kluge pada Selasa, 10 Mei 2022, mengungkap setidaknya 3 ribu orang di Ukraina, meninggal sejak invasi Rusia ke negara itu pada akhir Februari lalu. Penyebab kematian itu karena mereka tidak bisa mengakses ke perawatan kesehatan untuk penyakit kronis.

Sejauh ini, WHO sudah mendokumentasikan sekitar 200 serangan di Ukraina, yang menargetkan fasilitas-fasilitas kesehatan. Hanya sedikit rumah sakit di Ukraina yang saat ini berfungsi.

“Sebanyak 40 persen keluarga di Ukraina setidaknya punya satu anggota keluarga yang membutuhkan perawatan untuk sakit kronis, namun perawatan itu sudah tidak bisa lagi mereka temukan. Diperkirakan setidaknya 3 ribu orang meninggal akibat hal ini,” kata Kluge, yang menyebut penyakit kronis seperti HIV/AIDS dan kanker.

Advertising
Advertising

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy berbincang dengan seorang pria mendapat perawatan setelah terluka saat melarikan diri dari pinggiran Kyiv di tengah operasi militer Rusia, di sebuah rumah sakit di Kyiv, Ukraina 17 Maret 2022. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

Kepala PBB bidang HAM untuk wilayah Ukraina, Matilda Bogner, mengatakan pihaknya telah melihat angka rata-rata mortalitas meningkat karena kurangnya akses ke perawatan kesehatan.

“Hak untuk sehat telah terdampak di penjuru negara ini (Ukraina),” kata Bogner.

Di salah satu ruang bawah tanah di Yahidne, ada 10 lansia meninggal. Sebab tidak aman untuk meninggalkan tempat perlindungan.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, otoritas WHO mengatakan mereka sedang mengumpulkan bukti-bukti agar bisa dilakukan investigasi atas dugaan kejahatan perang. Moskow menyangkal sejumlah tuduhan Ukraina dan negara-negara Barat atas kemungkinan kejahatan perang. Rusia juga meyakinkan tidak mengincar warga sipil dalam perang ini.

Dalam rapat WHO di Ibu Kota Copenhagen yang diselenggarakan secara virtual, semua anggota WHO setuju untuk meloloskan sebuah resolusi yang bisa berujung penutupan kantor regional WHO di Rusia. Resolusi juga bisa berdampak pada pembatalan semua rapat WHO, yang semula dijadwalkan dilakukan di Rusia.

Utusan Rusia untuk WHO Andrey Plutnitsky menentang resolusi tersebut dan mengatakan sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Sebelumnya, banyak kritik menyebut WHO tidak melakukan cukup banyak tindakan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pakar Prediksi Kendala Koalisi Demokrat - Golkar pada Pemilu 2024

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

22 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

3 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

6 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

6 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya