Sergei Lavrov Tak Mau Keramatkan Tanggal 9 Mei

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 2 Mei 2022 16:55 WIB

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. AP/Yves Logghe

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut 9 Mei bukan tanggal yang relevan untuk menyatakan kemenangan operasi militer di Ukraina. Lavrov menegaskan, pasukan Rusia tidak akan mengkeramatkan tindakan mereka pada tanggal tertentu.



Tanggal 9 Mei dalam kalender Rusia merupakan tanggal spesial. Di hari itu, Rusia merayakan kemenangannya di Perang Dunia Kedua.



"Kami akan memperingati kemenangan kami dengan cara yang khidmat, tetapi waktu dan kecepatan dari apa yang terjadi di Ukraina akan bergantung pada kebutuhan," kata Lavrov saat diwawancara televisi Italia, seperti dilansir Reuters, Senin, 2 Mei 2022.

Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov. REUTERS/Sergei Karpukhin

Lavrov menambahkan, tidak terpakunya strategi militer Rusia pada tanggal tertentu perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko bagi warga sipil dan tentara.

Advertising
Advertising

Sebelumnya beberapa waktu lalu, CNN mendapat informasi dari pejabat Amerika Serikat yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa Rusia telah merevisi strateginya di Ukraina untuk fokus merebut Donbas dan wilayah lain di Ukraina timur pada awal Mei 2022.


Menurut para pejabat, Putin berada di bawah tekanan untuk menunjukkan kemenangan. Intelijen Amerika Serikat, memperkirakan Putin fokus untuk mencapai kemenangan di Ukraina pada 9 Mei 2022 yang disebutnya sebagai 'Hari Kemenangan' Rusia.



Sebelumnya, saat diwawancarai Tempo di rumah dinas kedutaan besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 April 2022, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, membahas soal prediksi akhir invasi militer di Ukraina. Menurut Vorobieva, target kemenangan Rusia sejatinya akan disampaikan langsung oleh Presiden Vladimir Putin, bukan perkiraan eksternal.


"Tentu kita ingin secepatnya selesai, tapi berapa lama pencapaian target akan ditentukan oleh presiden. Lebih cepat lebih baik," kata Vorobieva.


Ketika melakukan pertemuan dengan pemimpin Belarusia pada Selasa, 12 April, Putin mengatakan operasi militer Moskow di Ukraina tidak diragukan lagi akan mencapai tujuan mulia. Putin menyebut Moskow tidak punya pilihan lain selain meluncurkan perang dengan pasukan anti-Rusia si Ukraina.



Putin menuturkan tujuan utama intervensi militer Moskow di Ukraina adalah untuk menyelamatkan orang-orang di wilayah Donbas, Ukraina timur, tempat separatis yang didukung Rusia telah memerangi pasukan rezim Kyiv sejak 2014. Kendati begitu, Putin tidak menyampaikan kapan operasi militernya akan berakhir.


Perang Rusia Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022. Barat mengecam keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan memberlakukan sanksi dan mengisolasi Negeri Beruang Merah dari forum internasional.



Sumber: Reuters

Baca juga: Update Covid-19 Per 1 Mei, Kasus Bertambah 244 Orang, Meninggal 16

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

5 hari lalu

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

Israel mengirimkan sejumlah tank ke wilayah timur Jabalia di utara Jalur Gaza setelah semalaman menjatuhkan bom hingga menewaskan 19 orang

Baca Selengkapnya