Ukraina Menuduh Tentara Rusia Mencuri 1,5 Juta Ton Biji Gandum

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 30 April 2022 20:00 WIB

Prajurit dan tim penyelamat Ukraina memeriksa lokasi serangan militer di gedung-gedung saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Lviv, Ukraina, 18 April 2022. Menurut Walikota Lviv Andriy Sadovy, militer Rusia menembakkan lima rudal ke Lviv pada pagi hari. REUTERS/Roman Baluk

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Ukraina Taras Vysotskiy pada Sabtu, 30 April 2022, menuduh tentara Rusia telah mencuri ratusan ribu ton biji gandum dari sejumlah wilayah Ukraina yang mereka duduki. Tuduhan itu disampaikan Vysotskiy saat dia berbicara di televisi nasional di Ukraina.

Dalam kesempatan itu, Vysotskiy mengutarakan kecemasannya bahwa ada sekitar 1,5 juta ton biji-bijian yang disimpan di tempat yang diduduki oleh tentara Rusia. Biji-bijian tersebut sudah dicuri oleh tentara Rusia.

Sebelumnya pada Kamis, 28 April 2022, Kementerian Luar Negeri Ukraina menuduh Rusia telah mencuri biji-bijian dari teritorial yang mereka duduki. Tindakan tersebut telah meningkatkan ancaman terhadap keamanan pangan dunia.

Advertising
Advertising

Invasi Rusia ke Ukraina telah merusak persiapan puasa ramadan sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah sehingga memaksa mereka harus berbuka dengan makanan sederhana.

Muslim di Lebanon hingga Tunisia dan Somalia, yang biasanya berbuka puasa dengan makanan melimpah, sekarang terseok-seok bahkan untuk sekadar mendapatkan makanan pokok, menyusul kenaikan harga makanan dan bahan bakar.

"Kenaikan harga telah berdampak dan mengganggu spirit ramadan. Kami dengar harga-harga akan kembali mengalami kenaikan. Ini adalah sebuah beban bagi masyarakat," kata Sabah Fatoum, 45 tahun, warga di Jalur Gaza, Palestina, yang mengalami kenaikan harga makanan hingga 11 persen.

Rusia dan Ukraina adalah wilayah penghasil biji-bijian, yang merupakan salah satu lumbung pangan terbesar di dunia. Kedua negara itu menyumbang ekspor dunia pada sejumlah komoditas seperti gandum, minyak goreng, dan jagung.

Gangguan arus ekspor telah terkena dampak invasi Rusia dan sanksi internasional telah menyebarkan waswas akan terjadinya krisis kelaparan global, khususnya di area Timur Tengah dan Afrika, yang dampaknya sudah terasa.

Sumber: Reuters

Baca juga: Arus Mudik di Terminal Pulo Gebang Didominasi Pemudik Tujuan Sumatera

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

3 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

5 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya