Ukraina Minta Bantuan Rp 28 T per Bulan ke Amerika

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 April 2022 20:00 WIB

Leonid Vereshchagin memotret dengan ponselnya tank dan kendaraan lapis baja Rusia yang hancur di tengah invasi Rusia ke Ukraina di desa Dmytrivka, sebelah barat Kyiv, Ukraina 1 April 2022. REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Ukraina Sergey Marchenko meminta uang bantuan darurat untuk perekonomian negaranya setidaknya USD 2 miliar (Rp 28 triliun) ke Amerika Serikat. Kyiv pun berharap bisa mendapatkan uang bantuan tambahan USD 3 miliar (Rp 43 triliun) per bulan dari sumber-sumber lain.

Permintaan uang bantuan itu disampaikan Marchenko saat melakukan wawancara dengan Washington Post. Menurutnya, Ukraina punya kebutuhan untuk menutup kesenjangan dan menarik uang yang dibutuhkan agar memenangkan peperangan ini.

Pimpin The Fed, Yellen Mendapat Tugas Berat

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada akhir pekan lalu Marchenko melakukan kunjungan kerja ke Washington DC untuk bertemu dengan sejumlah pejabat senior di Negeri Abang Sam tersebut. Marchenko memperingatkan tanpa dukungan keuangan, maka Ukraina tidak akan bisa mengatasi krisis kemanusiaan di negara itu yang disebabkan oleh serangan militer Rusia.

Marchenko menyebut Ukraina dalam dalam membutuhkan fulus USD 5 miliar untuk menutup biaya kebutuhan pada April, Mei dan Juni. Kyiv pun masih akan membutuhkan bantuan untuk pemulihan dari kerusakan akibat perang.

Sebelumnya pada Kamis pekan lalu, Marchenko dilaporkan menghadiri sebuah acara makan malam yang dijamu oleh Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat Wally Adeyemo. Hadir pula dalam acara itu, sejumlah delegasi dari perusahaan kelas kakap Amerika Serikat seperti Goldman Sachs dan asosiasi Business Roundtable.

Marchenko juga sudah bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen dalam KTT G20 di Washington pada Rabu pekan lalu. Menurutnya, Amerika Serikat harus mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhan Ukraina.

Marchenko menambahkan dia akan melibatkan Kongres Amerika Serikat karena punya permintaan tambahan. Hal itu disampaikan Marchenko tak lama setelah Presiden Biden memperjelas sikapnya kalau dia akan meminta Kongres agar memberikan lampu hijau sehingga bisa mengucurkan lebih banyak bantuan keuangan ke Ukraina. Sumber dari Pemerintah Amerika Serikat menggambarkan hal itu (bantuan ke Ukraina) sebagai salah satu prioritas Pemerintahan Biden.

Sejak dimulainya invasi militer Rusia ke Ukraina pada akhir Februari lalu, Amerika sudah mengucurkan paket bantuan ekonomi ke Kyiv sebesar USD 1 miliar (Rp 14 triliun). Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada akhir pekan lalu juga memberikan bantuan militer ke Ukraina sebesar USD 50 juta (Rp 7,2 triliun).

Sumber: RT.com

Baca juga: Istri Menteri Keuangan Inggris Janji Bayar Pajak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

51 menit lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

21 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

21 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

22 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya