Rusia Ingatkan Ancaman Perang Dunia III karena Barat Suplai Senjata ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 April 2022 19:02 WIB

Sergey V. Lavrov

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah memperingatkan bahwa konflik di Ukraina berisiko meningkat menjadi perang dunia III. Dia juga menekankan bahwa NATO pada dasarnya terlibat dalam perang proksi dengan Moskow, karena memasok senjata ke Kyiv.

Dalam wawancara yang disiarkan di televisi pemerintah pada hari Senin, 25 April 2022, Lavrov mengatakan risiko konflik nuklir tidak boleh diremehkan. Inti dari setiap kesepakatan untuk mengakhiri konflik di Ukraina akan sangat bergantung pada situasi militer di lapangan.

Wawancara itu ditayangkan beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengunjungi Kyiv dan menjanjikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina. Austin mengatakan Amerika Serikat ingin melihat Rusia melemah. Itu sebabnya AS juga berjanji mempersenjatai Ukraina untuk membantunya menang melawan Moskow.

AS juga akan menjadi tuan rumah pertemuan lebih dari 40 negara minggu ini untuk pembicaraan pertahanan terkait Ukraina. Pembicaraan tersebut akan berfokus pada pengiriman senjata lebih banyak ke Ukraina.

Selama wawancara hari Senin, Lavrov ditanya tentang pentingnya menghindari Perang Dunia III dan apakah situasi saat ini sebanding dengan krisis rudal Kuba pada tahun 1962, titik terendah dalam hubungan AS-Soviet.

Advertising
Advertising

Rusia, kata Lavrov, berjuang untuk mencegah perang nuklir dengan segala cara. “Ini adalah posisi kunci kami di mana kami mendasarkan segalanya. Risikonya sekarang cukup besar,” kata Lavrov.

“Saya tidak ingin meningkatkan risiko itu secara artifisial. Banyak yang akan seperti itu. Bahayanya serius, nyata. Dan kita tidak boleh meremehkannya.”

Invasi Rusia dua bulan ke Ukraina, serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945, telah menyebabkan ribuan orang tewas atau terluka, kota-kota menjadi puing-puing dan memaksa lebih dari 5 juta orang mengungsi ke luar negeri.

Lavrov, membela tindakan Moskow. Sebaliknya ia menyalahkan Washington atas kurangnya dialog. “Amerika Serikat praktis menghentikan semua kontak,” kata Lavrov.

Namun dia mengatakan pasokan senjata canggih Barat, termasuk rudal anti-tank Javelin, kendaraan lapis baja dan pesawat tak berawak canggih adalah tindakan provokatif yang diperhitungkan untuk memperpanjang konflik daripada mengakhirinya. “Senjata-senjata ini akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia yang bertindak dalam konteks operasi khusus,” kata Lavrov.

“NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy itu. Perang berarti perang.”

Dia mengatakan bahwa tidak ada itikad baik dari otoritas Kyiv untuk bernegosiasi. Dia juga menyamakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mantan aktor, seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Zelensky yang merupakan bekas aktor, lebih suka bermain dengan opini publik daripada menangani bernegosiasi dengan Rusia.

“Mereka mirip dalam hal kemampuan mereka bermain di galeri. Misalnya, mereka meniru negosiasi,” kata Lavrov.

Lavrov berkomentar panjang tentang perang Rusia Ukraina setelah adanya laporan bahwa Presiden Vladimir Putin mengabaikan kemungkinan menandatangani perjanjian dengan Ukraina. Putin dikabarkan marah setelah tenggelamnya Moskva, kapal utama Armada Laut Hitam.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengomentari pernyataan Lavrov. Perang nuklir sengaja diungkapkan karena Moskow merasa kalah di Ukraina.

“Rusia kehilangan harapan terakhir untuk menakut-nakuti dunia agar tidak mendukung Ukraina,” tulis Kuleba di Twitter.

“Jadi pembicaraan tentang bahaya 'nyata' dari Perang Dunia III, karena Moskow merasakan kekalahan di Ukraina. Oleh karena itu dunia harus menggandakan dukungan untuk Ukraina sehingga kami menang dan menjaga keamanan Eropa dan global.”

Baca: Duta Besar Hamianin Klaim Tiga Bank di Indonesia Blokir Transaksi ke Ukraina

AL JAZEERA | REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya