Duta Besar Hamianin Klaim Tiga Bank di Indonesia Blokir Transaksi ke Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 26 April 2022 16:00 WIB

Vasyl Hamianin, Duta Besar Ukraina di Jakarta, dalam sebuah wawancara khusus dengan Tempo, Jumat, 4 Februari 2022. Sumber: TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengklaim punya masalah dengan beberapa bank di Indonesia saat hendak bertransaksi ke negaranya. Hamianin mengaku tidak bisa melakukan pembayaran dari Indonesia ke Ukraina bahkan sejak pertama invasi Rusia pada akhir Februari 2022.



"Saya tidak tahu apa alasannya, (mengapa beberapa bank di Indonesia) memblokir pembayaran ke Ukraina," kata Hamianin saat jumpa pers virtual, Selasa, 26 April 2022.


Menurut Hamianin ada tiga bank di Indonesia yang kurang lancar dalam melayani transaksi ke Ukraina, yakni Bank Mandiri, BCA, dan BNI.


Tempo pada Selasa, 26 April 2022, sudah menghubungi ketiga bank yang disebutkan Duta Besar Hamianin tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut Bank Mandiri, pihaknya tetap memfasilitasi transaksi incoming and outgoing yang terkait dengan Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia sampai saat ini.


"Bahkan, dapat kami sampaikan bahwa pada Maret - April 2022, Bank Mandiri telah memfasilitasi sejumlah transaksi yang terkait Kedubes Ukraina, khususnya transaksi outgoing," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis malam, 12 Mei 2022.


Bank Mandiri mengatakan, pihaknya senantiasa mengikuti best practice lalu lintas keuangan internasional. Bank Mandiri bekerja sama dengan bank-bank koresponden global yang memiliki akses clearing untuk mata uang asing.


Khusus pada transaksi outgoing, Bank Mandiri dan bank-bank koresponden tersebut juga melakukan enhanced due diligence (EDD) dan screening terhadap daftar sanction internasional atas pihak-pihak yang terlibat dalam alur transaksi.



Sedangkan Corporate Secretary BNI, Mucharom, menjelaskan ihwal transaksi perbankan ke bank di Rusia dan Ukraina, BNI masih dapat menerima transaksi incoming dari kedua negara tersebut. Namun untuk transaksi outgoing ke kedua negara tersebut, BNI melakukannya melalui counterpart (bank koresponden).


Dari koordinasi BNI dengan bank-bank koresponden tersebut, mereka telah menghentikan transaksi baik dengan Rusia maupun Ukraina.

"Dengan demikian, jika BNI menjalankan transaksi, maka akan di-hold (tahan) di counterpart dan tidak mereka teruskan," kata Mucharom saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 April 2022.


Mucharom menambahkan, untuk menghindari kerugian nasabah karena terblokirnya dana nasabah di counterpart, maka BNI mengantisipasi dengan menghentikan sementara transaksi ke 2 negara tersebut. Sedangkan transaksi incoming yang tidak menimbulkan risiko pada nasabah tetap dilakukan.

Sementara itu Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn menyatakan pihaknya berkomitmen menjalankan operasional perbankan secara prudent dan senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian termasuk dalam menjalankan transaksi perbankan ke Ukraina.


"Terkait dengan situasi global saat ini dimana ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung, kami terus melakukan monitoring terkait perkembangan terkini," kata Hera dalam keterangan tertulis, Selasa malam, 26 April 2022.

Hera menambahkan BCA sebagai bagian dari perbankan nasional berkomitmen mendukung berbagai upaya pemerintah, regulator dan otoritas perbankan dalam menjaga stabilitas pasar. BCA pun berharap ketegangan ini dapat segera berakhir.


Soal pemblokiran transaksi pembayaran ke negaranya, Hamianin mengaku heran. Sebab Ukraina tidak mendapatkan sanksi apa pun, tidak seperti Rusia.

Menurut dia, semua transaksi ke bank-bank di Ukraina dari negara mana pun di dunia melalui bank terkait, bisa terus berjalan. Kecuali, ke dua wilayah yang memerdekakan diri dan diakui oleh Rusia, yakni Luhansk dan Donetsk.


"Hanya bank-bank Indonesia yang mengatakan bahwa mereka telah menghentikan transaksi dengan kedua negara", kata Hamianin saat dihubungi Tempo, Selasa.

Saat dikonfirmasi Tempo, mengapa counterpart BNI menghentikan transaksi dengan Rusia dan Ukraina, Mucharom belum memberikan respons.



Baca juga: Di Balik Layar Geliat Bank Digital di Tanah Air

Disclaimer. Berita ini direvisi pada 26 April 2022 pukul 21.45 WIB dengan memasukkan tanggapan yang baru diterima Tempo dari pihak BCA.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

2 jam lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

20 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

20 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

2 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya