Macron Tolak Larangan Jilbab Le Pen: Prancis Bisa Perang Saudara

Reporter

Tempo.co

Kamis, 21 April 2022 19:22 WIB

Puluhan wanita muslim yang tergabung dalam kelompok Kvinder i Dialog melakukan aksi protes penolakan peraturan larangan penggunaan cadar di Copenhagen, Denmark, 10 Agustus 2018. Denmark mengikuti negara Eropa lain yang sudah mengesahkan undang-undang larangan bercadar. RITZAU SCANPIX/Martin Sylwest via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan pesaingnya Marine Le Pen tentang usulan larangan jilbab bagi perempuan muslim di ruang publik tidak bisa diterapkan. Sebabnya hal itu bisa memicu perang saudara di Prancis.

Dalam debat yang disiarkan di televisi pada Rabu, 20 April 2022, Le Pen yang merupakan calon presiden sayap kanan mengatakan dia memerangi Islam radikal, bukan Muslim. "Saya tidak melakukan perang melawan agama," katanya.

"Saya mengatakannya dengan sangat jelas, saya pikir jilbab adalah seragam yang dikenakan oleh Islamis," kata Le Pen. “Saya pikir sebagian besar wanita muda yang memakainya tidak punya pilihan lain.”

Macron menjawab pernyataan Le Pen. “Apa yang Anda katakan sangat serius. Anda akan menciptakan perang saudara jika Anda melakukannya."

Debat antara Macron dan Le Pen berlangsung sengit. Selain soal larangan jilbab, Macron juga mencerca Le Pen karena hubungannya dengan Rusia. Kedua kandidat akan bertarung dalam kursi pemilihan presiden dengan masa jabatan 5 tahun mendatang.

Advertising
Advertising

Macron mengkritik tajam pinjaman 9 juta euro yang diterima partai Le Pen pada tahun 2014 dari Bank Pertama Ceko-Rusia. Macron berpendapat bahwa karena utang, tangan Le Pen akan terikat ketika berhadapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, jika dia menjadi presiden.

“Anda berbicara dengan bankir Anda ketika Anda berbicara tentang Rusia, itulah masalahnya,” tuduh Macron. "Anda tidak dapat membela kepentingan Prancis dengan benar karena kepentingan Anda terkait dengan orang-orang yang dekat dengan kekuatan Rusia."

"Anda bergantung pada kekuatan Rusia dan Anda bergantung pada Tuan Putin," katanya.

Le Pen marah dan mengatakan bahwa dia benar-benar bebas. Menurut dia, Macron tahu sepenuhnya bahwa apa yang dikatakan salah."

Dia mengatakan partainya membayar kembali pinjaman. Le Pen menyebut Macron tidak jujur karena mengangkat masalah ini.

Le Pen balas menyerang dengan menyinggung soal harga-harga yang naik akibat perang Rusia Ukraina. Dia berjanji akan menurunkan biaya hidup jika terpilih sebagai presiden wanita pertama Prancis.

Dia mengatakan pemerintahan Macron telah membuat negara itu terpecah. Dia berulang kali merujuk pada apa yang disebut gerakan protes "rompi kuning" yang mengguncang pemerintahannya sebelum pandemi COVID-19, dengan demonstrasi kekerasan selama berbulan-bulan terhadap kebijakan ekonomi Macron.

Hanya beberapa jam sebelum debat pada hari Rabu, pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny juga mengangkat masalah pinjaman Marine Le Pen. Navalny menyarankan agar pemilih mendukung Macron dan menuduh bahwa Le Pen terlalu dekat dengan Rusia.

Baca: Pilpres Prancis: Pandangan Macron dan Le Pen dari Larangan Hijab sampai NATO

THE HILL | NPR

Berita terkait

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

4 jam lalu

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.

Baca Selengkapnya

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

21 jam lalu

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

Prancis memberlakukan keadaan darurat di Kaledonia Baru menyusul kerusuhan yang menewaskan anggota polisi.

Baca Selengkapnya

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

2 hari lalu

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

Dari pantai, tempat belanja, hingga kuliner, ketahui hal lain yang menarik di Cannes selain festival film tahunan.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

8 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

9 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

10 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

10 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

13 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

14 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

15 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya