Minyak Rusia Dijual dengan Diskon, Bukan Harga Suka-suka

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 15 April 2022 18:10 WIB

Lyudmila Georgievna Vorobieva, Duta Besar Rusia untuk Indonesia dalam sebuah wawancara khusus dengan Tempo pada Kamis, 3 Maret 2022. Sumber : TEMPO.

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, memastikan jika minyak Rusia dijual bukan dengan harga berapa pun, melainkan ada pemberian diskon. Latar belakangnnya, menurut Vorobieva, tentu adalah mekanisme alamiah pasar untuk mencari mitra.



"Itu strategi yang sangat umum jika Anda ingin memiliki pasar baru, Anda harus membuat diskon," kata Vorobieva saat wawancara khusus Tempo di rumah dinas kedutaan besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 April 2022.

Sebelumnya laporan surat kabar Izvestia yang dilansir dari Business Insider, pada Kamis, 14 April 2022 mewartakan Rusia siap menjual minyak dan produk minyak ke negara-negara sahabat dengan harga berapa pun. Tantangan boikot dan sanksi akibat perang di Ukraina disebut menjadi realitas yang dihadapi industri minyak dan gas Rusia.

Advertising
Advertising

Lyudmila Georgievna Vorobieva Duta Besar Rusia untuk Indonesia saat menerima Tempo untuk wawancara khusus, Kamis, 3 Maret 2022. Sumber : TEMPO

Vorobieva mengakui ada permintaan besar sebenarnya untuk minyak dan gas Rusia sekarang. Mayoritas dari negara sahabat. Namun Vorobieva tidak ingin menjelaskan lebih jauh soal ini.

"Harus didiskusikan dengan otoritas terkait," katanya.


Sebelumnya, Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov mengatakan harga minyak mentah bisa berkisar antara USD 80 (Rp 1,1 juta) sampai USD 150 (Rp 2,1 Juta) per barel, namun Rusia lebih berfokus untuk memastikan industri minyak nasional berfungsi di tengah hujan sanksi.



Patokan internasional minyak mentah Brent mencapai hampir USD 140 (Rp 2 juta) per barel bulan lalu dan sejak itu turun menjadi sekitar USD 100 (Rp 1,4 juta) per barel pada hari Rabu, 13 April.



Shulginov tidak merinci negara sahabat mana yang dimaksud, tetapi India dan Cina telah membeli kargo minyak Rusia dengan harga murah. Dua negara tersebut tidak ada yang secara terang-terangan mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina.



Uni Eropa, pelanggan utama energi Rusia, menyetujui larangan batu bara dari negara itu pekan lalu. Uni Eropa juga mempertimbangkan larangan minyak, namun belum berencana menyetop impor gas alam dari Rusia.



Rusia adalah negara yang kaya akan sumber energi. Di tengah sanksi ekonomi akibat invasi ke Ukraina, Rusia masih akan meraup hampir USD 321 miliar (Rp 4,6 kuadriliun) dari ekspor energinya pada 2022 atau naik 36 persen dibandingkan tahun lalu.



REUTERS | OIL PRICE | INDIA TODAY

Baca: Bagaimana Nasib Pegawai Jika Bank Mandiri Rombak 250 Kantor Cabang Jadi Digital?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

3 jam lalu

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menuduh bahwa China berpotensi memicu konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

RUU dan RPP Terkait Energi Dinilai Tidak Mengakomodir Transisi Energi Berkeadilan

19 jam lalu

RUU dan RPP Terkait Energi Dinilai Tidak Mengakomodir Transisi Energi Berkeadilan

Sejumlah organisasi masyarakat sipil berpendapat, seharusnya RUU EBET benar-benar fokus pada akselerasi dan meningkatkan daya saing energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Volodymyr Zelensky Buka Kemungkinan Pintu Dialog dengan Rusia

22 jam lalu

Volodymyr Zelensky Buka Kemungkinan Pintu Dialog dengan Rusia

Volodymyr Zelensky mengingatkan pemerintahannya tak mengatur bagaimana Kyev harus berkomunikasi dengan Rusia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Angka Kejahatan Naik, Kepala Investigasi Rusia Usulkan Hukuman Mati Kembali Diberlakukan

1 hari lalu

Angka Kejahatan Naik, Kepala Investigasi Rusia Usulkan Hukuman Mati Kembali Diberlakukan

Moskow secara efektif sementara penerapan hukuman mati pada akhir 1990-an sebagai salah satu syarat bergabung dengan Dewan Eropa.

Baca Selengkapnya

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

1 hari lalu

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

Kementerian Pertahanan Denmark pada akhir pekan menolak tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kepemilikan rudal jarak menengah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 30 Juni 2024 diawali oleh kabar Liga Arab mengeluarkan kelompok Hizbullah Lebanon dari daftar organisasi teroris.

Baca Selengkapnya

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

1 hari lalu

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

Lebih dari 40 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat pada akhir pekan mengecam transfer senjata "melanggar hukum" yang dilakukan Rusia ke Korea

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

2 hari lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

2 hari lalu

Uni Eropa Larang Impor Emas, Berlian, dan Minyak dari Belarusia

Dewan Uni Eropa pada Sabtu mengadopsi paket sanksi terhadap Belarusia yang berisi sejumlah pembatasan yang telah diberlakukan terhadap Rusia.

Baca Selengkapnya

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

4 hari lalu

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

Rusia pada Kamis 27 Juni 2024 mengutuk percobaan kudeta militer Bolivia

Baca Selengkapnya