Sri Lanka Bangkrut, Minta Warganya di Luar Negeri Kirim Uang

Kamis, 14 April 2022 14:37 WIB

Seorang pria beristirahat sambil mengantre untuk membeli solar di dekat SPBU Ceylon Petroleum Corporation, di tengah krisis ekonomi negara itu di Kolombo, Sri Lanka, 7 April 2022. Keputusan Sri Lanka untuk sepenuhnya melarang semua pupuk non-organik, berarti bahwa para petani terpaksa membayar hampir dua kali lipat untuk pupuk organik, dan membebankan biaya kepada konsumen. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta - Sri Lanka mendesak warganya di luar negeri mengirim uang untuk membantu membayar makanan dan bahan bakar. Gubernur bank sentral Nandalal Weerasinghe mengatakan Sri Lanka sangat membutuhkan sumbangan devisa.

Seruan Weerasinghe ini datang sehari setelah pemerintah mengumumkan menangguhkan pembayaran semua utang luar negeri sebesar US$ 51 miliar (Rp 723 triliun), Selasa. Langkah yang diharapkan bisa membebaskan uang untuk mengisi kembali persediaan bensin, obat-obatan dan kebutuhan lainnya yang sedikit.

Default hari Selasa yang jatuh tempo pada Senin, akan menghemat Sri Lanka sekitar US$ 200 juta (Rp 2,8 triliun). Uang itu akan dialihkan untuk membayar impor penting.

Weerasinghe mengatakan telah menyiapkan rekening bank untuk sumbangan di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman. Dia berjanji kepada ekspatriat Sri Lanka uang itu akan dibelanjakan di tempat yang paling dibutuhkan.

"Bank memastikan bahwa transfer mata uang asing tersebut akan digunakan hanya untuk impor kebutuhan pokok, termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan", kata Weerasinghe dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNA, Kamis, 14 April 2022.

Advertising
Advertising

Seruan Weerasinghe sejauh ini disambut dengan skeptisisme dari orang-orang Sri Lanka di luar negeri.

"Kami tidak keberatan membantu, tetapi kami tidak dapat mempercayai pemerintah dengan uang tunai kami," kata seorang dokter Sri Lanka di Australia yang meminta namanya tidak disebutkan.

Seorang insinyur perangkat lunak Sri Lanka di Kanada mengatakan dia tidak yakin bahwa uang itu akan dihabiskan untuk yang membutuhkan.

"Ini bisa berjalan dengan cara yang sama seperti dana tsunami," katanya. Ia mengacu pada jutaan dolar yang diterima pulau itu sebagai bantuan setelah bencana Desember 2004, yang merenggut sedikitnya 31.000 jiwa di pulau itu.

Sebagian besar sumbangan uang asing yang dimaksudkan untuk para penyintas dikabarkan telah berakhir di kantong para politisi, termasuk Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa saat ini. Dia sendiri terpaksa mengembalikan dana bantuan tsunami yang dikreditkan ke rekening pribadinya.

Sri Lanka berada dalam cengkeraman krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan pada tahun 1948. Sri Lanka sangat kekurangan barang-barang penting dan pemadaman listrik secara teratur menyebabkan kesulitan yang meluas.

Gelombang protes sudah dimulai sejak bulan lalu, hanya saja unjuk rasa meningkat dalam beberapa hari terakhir hingga berujung bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi.

Baca: Krisis Ekonomi, Sri Lanka Tunda Pembayaran Utang Luar Negeri

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

7 hari lalu

Sri Lanka Bebas Visa Hingga Akhir Mei 2024 Ini 8 Destinasi Menarik yang Harus Dikunjungi

Jelajahi keajaiban Sri Lanka dari Sigiriya, Anuradhapura, Kandy, Ella, Galle, Mirissa, Nuwara Eliya, Yala

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

7 hari lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

28 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

45 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

46 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Setelah Dihujani Boikot?

53 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Setelah Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

54 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

McDonald's di Sri Lanka mencabut kerja sama dengan mitra lokal dan memutuskan hengkang karena masalah kebersihan.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

57 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

CEO The Body Shop Indonesia Pastikan Gerai di Tanah Air Bakal Tetap Buka dan Terus Berkembang

17 Maret 2024

CEO The Body Shop Indonesia Pastikan Gerai di Tanah Air Bakal Tetap Buka dan Terus Berkembang

CEO The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo angkat bicara usai penutupan seluruh gerai produsen produk perawatan tubuh dan kecantikan itu di AS.

Baca Selengkapnya