Presiden Komisi Eropa: Rusia Tampaknya Lakukan Kejahatan Perang, Tapi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 10 April 2022 08:30 WIB

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berjalan dengan Walikota Bucha Anatolii Fedoruk selama kunjungan ke kota Bucha, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di luar Kyiv, Ukraina, 8 April 2022. Pasca pendudukan Rusia, ditemukan ratusan jasad warga sipil yang tewas dengan kondisi memprihatinkan. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada Sabtu bahwa pasukan Rusia tampaknya telah melakukan kejahatan perang dengan menargetkan warga sipil di Ukraina. Tapi, dia mengatakan para pakar hukum harus menyelidiki dugaan insiden tersebut.

Dilansir Reuters Ahad 10 April 2022, saat meninggalkan Ukraina dia mengatakan telah melihat dengan matanya sendiri kehancuran di Kota Bucha dekat ibu kota Kyiv. Sebuah tim forensik mulai menggali kuburan massal pada Jumat yang berisi mayat warga sipil yang menurut pejabat setempat terbunuh saat Rusia menduduki kota itu.

"Naluri saya mengatakan: Jika ini bukan kejahatan perang, apa itu kejahatan perang. Tetapi saya seorang dokter, untuk itu pakar hukum harus menyelidiki dengan hati-hati," kata von der Leyen kepada wartawan di atas kereta yang meninggalkan Ukraina.

"Saya melihat foto-foto itu, (perdana menteri Ukraina) Denys Shmyhal menunjukkan kepada saya: Membunuh orang-orang saat mereka lewat. Kami juga bisa melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa kehancuran di kota itu ditujukan pada kehidupan sipil. Bangunan-bangunan tempat itu tinggal, bukan target militer", katanya, mengacu pada Bucha.

Moskow telah menolak tuduhan oleh Ukraina dan negara-negara Barat tentang kejahatan perang dan telah membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya.

Advertising
Advertising

Kremlin mengatakan pada Selasa bahwa tuduhan bahwa pasukan Rusia telah mengeksekusi warga sipil di Bucha adalah "pemalsuan mengerikan" yang bertujuan untuk merendahkan tentara Rusia.

Pada Jumat, hari yang sama ketika von der Leyen dan Josep Borrell, kepala diplomat Uni Eropa, mengunjungi Kyiv dan daerah sekitarnya, Ukraina dan sekutunya menyalahkan Rusia atas serangan rudal yang menewaskan sedikitnya 52 orang di stasiun kereta Kramatorsk di Ukraina timur.

Kementerian pertahanan Rusia yang dikutip oleh kantor berita RIA mengatakan bahwa rudal yang dikatakan telah menghantam stasiun Kramatorsk hanya digunakan oleh militer Ukraina dan angkatan bersenjata Rusia tidak memiliki target yang ditetapkan di Kramatorsk pada Jumat.

Von der Leyen mengatakan Uni Eropa bekerja dengan Ukraina dalam tim investigasi bersama untuk mengumpulkan bukti kemungkinan kejahatan perang untuk digunakan dalam kasus pengadilan di masa depan.

"Sangat penting untuk didokumentasikan dengan baik, untuk mencegah kekalahan di pengadilan karena buktinya tidak cukup baik," kata von der Leyen. Kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional, Karim Khan, mengatakan bulan lalu dia telah membuka penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang Rusia di Ukraina.

Baca juga: 40 Jasad Warga Sipil Ditemukan di Kuburan Massal Bucha, Ada Luka di Kepala

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

7 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

3 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

3 hari lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

3 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya