Mantan Presiden Alberto Fujimori Batal Dibebaskan dari Penjara

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 9 April 2022 11:30 WIB

Mantan Presiden Peru Alberto Fujimori menyampaikan permintaan maafnya dalam sebuah video, saat dirinya terbaring di atas kasur rumah sakit di Lima, Peru, 26 Desember 2017. Fujimori meminta maaf kepada rakyat Peru atas segala kesalahan yang dilakukannya semasa menjadi Presiden. Fujimori Handout/Reuters TV

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Inter-American Court of Human Rights (IACHR) pada Jumat, 8 April 2022, mengkonfirmasi telah memerintahkan pengadilan Peru agar tidak membebaskan mantan Presiden Peru Alberto Fujimori, yang saat ini sedang mendekam di penjara.

Fujimori nyaris dibebaskan pada akhir bulan lalu lewat sebuah pengampunan dari Presiden Peru, yang diberlakukan kembali. Kondisi kesehatan Fujimori menjadi pertimbangannya.

Pendukung mantan Presiden Peru, Alberto Fujimori meneriakkan slogan-slogan di luar rumah sakit Centenario setelah Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski mengampuninya di Lima, Peru, 26 Desember 2017. Pengampunan itu diberikan Kuczynski atas dasar kemanusiaan setelah Fujimori divonis mengalami penyakit yang tak dapat disembuhkan. REUTERS

Advertising
Advertising

Putusan IACHR itu, membalikkan putusan pengadilan tingkat pertama di Peru pada 17 Maret 2022 memutuskan Fujimori boleh dibebaskan. Putusan pengadilan tingkat pertama itu, diputus dengan menghidupkan kembali undang-undang pengampunan presiden 2017, yang kontroversi.

Sebelumnya pada akhir Maret 2022 lalu, IACHR mengatakan pada Peru agar tidak membebaskan dulu Fujimori hingga pengadilan melakukan peninjauan kembali. Putusan IACHR pada Jumat kemarin itu, sama dengan menutup pintu atas kemungkinan pembebasan Fujimori.

Fujimori, 83 tahun, sedang menjalani masa hukuman 25 tahun atas pelanggaran HAM. Dia saat ini masih menjadi sosok yang berpengaruh di Peru.

Fujimori dipuji karena bisa menstabilkan perekonomian Peru dan memberantas kebrutalan kelompok geriliawan Shining Path Maoist. Namun, dia dikecam karena telah melakukan sejumlah metode kekerasan, diantaranya menggunakan pasukan pembunuh serta mengirimkan tentara untuk menutup kongres dan peradilan Peru pada 1992.

Fujimori menjadi Presiden Peru pada periode 1990 dan 2000 sebelum akhirnya memutuskan mengundurkan diri di tengah aib dugaan korupsi. Pemerintahan Peru saat ini meyakinkan akan mematuhi setiap putusan pengadilan IACHR.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kisah Mantan Presiden Peru Alberto Fujimori yang Divonis 25 Tahun Penjara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

2 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

4 hari lalu

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

KPK melimpahkan berkas perkara Hakim Agung Gazalba Saleh yang terlibat dugaan gratifikasi dan TPPU ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

11 hari lalu

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

Di antara mereka yang ditahan adalah 80 perempuan dan lebih dari 200 anak-anak. Warga Palestina yang ditahan Israel juga mengalami penyiksaan

Baca Selengkapnya

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

16 hari lalu

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

17 hari lalu

Ini Arti 6 Warna Rompi Tahanan, Tak Cuma Baju Tahanan Oranye Seperti Tahanan KPK

Berbagai warna rompi tahanan berbeda memiliki maknanya sendiri-sendiri. Termasuk warna baju tahanan warna oranye yang dipakai tahanan KPK.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

21 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

22 hari lalu

Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

Dina Boluarte menyebut skandal jam tangan Rolex yang menjeratnya sebagai kebohongan dan tabir asap..

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

24 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

25 hari lalu

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.

Baca Selengkapnya

6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

25 hari lalu

6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

Presiden Peru disorot rakyatnya karena gunakan jam tangan Rolex. Enam menteri langsung mundur. Ini profil Dina Boluarte.

Baca Selengkapnya