Media China Sebut Pembantaian Massal di Bucha adalah Pertunjukan Ukraina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 7 April 2022 17:18 WIB

Sejumlah jenazah warga sipil, dikumpulkan dari jalan-jalan dikumpulkan ke pemakaman lokal untuk dimakamkan di tengan serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di kota Bucha, di luar Kyiv, Ukraina 6 April 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa kematian warga Ukraina di Bucha oleh pasukan Rusia merupakan genosida. REUTERS/Oleg Pereverzev

TEMPO.CO, Jakarta - Gambar pembantaian massal di Bucha, Ukraina, mengejutkan masyarakat dunia. Mayat warga sipil yang tersebar di jalan-jalan di Bucha, pinggiran kota Kiev, telah telah memicu kengerian global dalam beberapa hari terakhir. Banyak negara mendesak agar dilakukan penyelidikan dugaan kejahatan perang yang diduga dilakukan oleh Rusia.

Namun media yang dikelola pemerintah China, menampilkan narasi berbeda tentang pembunuhan massal di Bucha. Dalam laporannya, jaringan televisi CCTV minggu ini menyoroti klaim yang tidak berdasar dari Moskow. Pertunjukan pembantaian massal disebutnya terjadi setelah pasukan Rusia menarik diri dari daerah tersebut.

Dalam satu laporan, CCTV mengutip Rusia. Media itu menyatakan Ukraina sedang mengarahkan pertunjukan yang bagus di Bucha.

Padahal gambar satelit menunjukkan beberapa mayat telah berada di sana setidaknya sejak 18 Maret atau sebelum pasukan Rusia ditarik mundur dari Bucha. Sementara saksi mata mengatakan pembantaian dimulai beberapa minggu yang lalu.

Secara terpisah, Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Selasa mengatakan gambar-gambar mengejutkan dari Bucha menunjukkan semua tanda bahwa warga sipil ditargetkan dibunuh secara langsung. Pada hari Selasa, Sekjen PBB António Guterres menambahkan seruan internasional untuk penyelidikan kejahatan perang atas pembunuhan warga sipil di kota itu.

Advertising
Advertising

Ketegangan yang meningkat dengan AS telah mendorong Moskow dan Beijing lebih dekat dalam beberapa tahun terakhir. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menyatakan kemitraan negara adalah tak terbatas, beberapa minggu sebelum invasi Rusia.

Sejak invasi Rusia, Beijing mendapat tekanan besar untuk mengecam tindakan Rusia. Beijing juga diminta menjatuhkan sanksi.

Namun pejabat China menolak menggunakan istilah invasi untuk menggambarkan tindakan Rusia. Pada sesi khusus Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa, Duta Besar China Zhang Jun mengakui bahwa gambar kematian warga sipil di Bucha sangat mengganggu. Dia mendesak semua pihak untuk mengendalikan diri dan menghindari tuduhan yang tidak berdasar.

Rusia telah berulang kali pula membantah terlibat pembunuhan massal di Bucha. Rusia bahkan menuntut PBB untuk menyelidiki tragedi tersebut.

Baca: Saksi Mata: Korban Bucha Dieksekusi Tentara Chechnya

CNN | AL JAZEERA

Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

1 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

3 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

3 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

6 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya