Saksi Mata: Korban Bucha Dieksekusi Tentara Chechnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 7 April 2022 15:19 WIB

Ekspresi militer Ukraina melihat sejumlah jenazah warga sipil dimakamkan secara massal di tengan serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di kota Bucha, di luar Kyiv, Ukraina 6 April 2022. Moskow telah membantah tuduhan apapun terkait dengan pembunuhan warga sipil di Bucha. REUTERS/Alkis Konstantinidis

TEMPO.CO, Jakarta - Sesosok mayat laki-laki terbaring di semak-semak dekat rel kereta api di pinggiran kota Bucha, Ukraina. Sebuah tali terlihat diikatkan di kakinya dan ada lubang di dahinya.

Hanya beberapa meter di sebelahnya, mayat korban lain tergeletak di semak-semak. "Jangan sentuh mayatnya. Mungkin dipasang ranjau," kata seorang polisi, yang menunjukkan tempat di mana mayat itu tergeletak, tetapi meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Bucha, 37 km barat laut Kyiv, diduduki oleh pasukan Rusia selama lebih dari sebulan setelah invasi 24 Februari ke Ukraina.

Ketika pasukan Rusia mundur pekan lalu, ditemukan sejumlah mayat warga sipil di jalan-jalan Bucha, di dalam gedung dan dikubur di kuburan dangkal.

Pejabat setempat mengatakan lebih dari 300 orang tewas oleh pasukan Rusia di Bucha saja, dan sekitar 50 dari mereka dieksekusi. Namun Rusia dengan tegas membantah tudingan itu dan balik menuduh foto-foto korban hanya rekayasa pesanan Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Polisi itu mengatakan penduduk Bucha telah mengubur lima mayat lagi di bawah gundukan tanah tak bertanda.

Reuters, Kamis, 7 April 2022, melaporlam wartawannya yang mencapai Bucha pada hari Minggu, menyaksikan sisa-sisa setidaknya lima korban yang ditembak di kepala. Salah satu korban tangannya diikat ke belakang.

Pria yang terbunuh yang dilihat Reuters pada Rabu, 6 April 2022, mengenakan celana jins biru dan jaket musim dingin hitam, tergeletak 100 meter dari kuburan kecil. Belum diketahui identitas korban dan siapa pelaku pembunuhannya.

Saksi mengatakan apa yang mereka sebut sebagai beberapa pembunuhan ekstra-yudisial lainnya di tangan orang Rusia. Namun pernyataan tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya.

Pemerintah Ukraina menuduh Rusia melakukan genosida dan kejahatan perang. Kremlin menolak tuduhan itu dan menudingnya sebagai propaganda dan mengatakan pasukannya tidak menargetkan warga sipil.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan pada hari Selasa bahwa tuduhan pelecehan itu bohong. Dia mengatakan bahwa sementara Bucha berada di bawah kendali Rusia "tidak ada satu pun warga sipil yang menderita akibat kekerasan apa pun."

Pada hari Minggu, kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa semua foto dan video yang diterbitkan oleh otoritas Ukraina yang menuduh "kejahatan" oleh pasukan Rusia di Bucha adalah "provokasi."

Berikutnya: Dieksekusi tentara Chechnya

<!--more-->

Saksi lain, Eduard Karpenko, menceritakan bagaimana dia melihat tetangganya berbaris untuk ditembak oleh seorang tentara Rusia.

Dia mengatakan korban, Oleksandr Yeremich, adalah anggota Pasukan Pertahanan Teritorial berusia 43 tahun, cadangan militer angkatan bersenjata Ukraina. Karpenko menunjukkan kepada Reuters salinan paspor pria itu.

Karpenko mengatakan pria itu digiring dari dekat rumahnya oleh seorang tentara yang menurut dua tentara Rusia berasal dari Chechnya, sebuah wilayah di Rusia selatan yang telah mengerahkan pasukan ke Ukraina untuk mendukung Rusia.

Prajurit itu menggiring pria itu agar tidak terlihat, ke ujung pagar kayu dan kemudian empat tembakan terdengar, kata Karpenko.

"Mereka membawanya ke ujung gerbang dan menembaknya, dengan tembakan terakhir di kepala," kata Karpenko, mengangkat tangannya seolah-olah sedang digiring.

Dua pria di samping Karpenko, yang menolak disebutkan namanya, membenarkan bahwa mereka juga melihat Yeremich dibawa pergi dan mendengar suara tembakan.

Karpenko mengatakan dia dan kedua pria itu telah menunggu seperti yang diperintahkan oleh tentara Rusia sampai malam tiba sebelum keluar untuk mengambil mayatnya.

"Kami menutupinya dengan selimut, lalu dengan yang lain, dan menyeretnya ke kuburan. Darahnya banyak sekali," kata Karpenko.

Dia mengatakan mayat itu dimakamkan di dekat di sebuah taman, tempat yang ditandai dengan tiang kayu panjang dan bingkai logam berbentuk seperti peti mati.

Karpenko dan dua pria lainnya menggantungkan topi bisbol di sebuah ranting di lokasi di mana mereka mengatakan penembakan itu terjadi.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, sekutu Putin, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 26 Februari bahwa pasukan Chechnya akan berperang di Ukraina sebagai bagian dari "operasi militer khusus" Rusia untuk mendemilitarisasi negara itu. Belum diketahui apakah mereka beroperasi di Bucha.

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

6 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya