AS Ancam Boikot G20 jika Rusia Hadir

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 7 April 2022 10:32 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela pertemuan KTT ASEAN-Rusia di Singapura, Rabu, 14 November 2018. Peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia menjadi isu utama yang diangkat dalam pertemuan tersebut. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan memboikot "sejumlah pertemuan G20" jika pejabat Rusia muncul, kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang menyatakan Moskow harus dikeluarkan dari forum Kelompok 20 ekonomi utama itu.

Yellen mengatakan hal itu pada sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS, sehigga menimbulkan pertanyaan tentang peran masa depan G20 setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Sejak 2008, G20 telah menjadi forum internasional utama untuk isu-isu mulai dari bantuan Covid-19 hingga utang lintas batas dengan anggota termasuk Cina, India, dan Arab Saudi, yang enggan mengutuk tindakan Rusia.

Yellen mengatakan kepada anggota parlemen, bahwa invasi Rusia ke Ukraina dan pembunuhan warga sipil di Bucha "tercela, merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan, dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar di Ukraina dan sekitarnya."

Amerika Serikat dan sekutu utamanya telah menempatkan penekanan yang lebih besar dalam beberapa bulan terakhir pada G7 dari negara-negara demokrasi industri, yang kepentingannya lebih selaras, menggunakan pertemuan G7 untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap perang Rusia di Ukraina.

Advertising
Advertising

Yellen mengatakan pemerintahan Biden ingin mendorong Rusia keluar dari partisipasi aktif di lembaga-lembaga internasional utama, tetapi mengakui bahwa tidak mungkin Rusia dapat dikeluarkan dari Dana Moneter Internasional mengingat aturannya.

"Presiden Biden telah menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun," kata Yellen. “Dia meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” kata Yellen.

Indonesia memegang kursi kepresidenan tahun ini dan akan menjadi tuan rumah pertemuan keuangan pada bulan Juli dan pertemuan puncak para pemimpin pada bulan November.

Juru bicara Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa pernyataan Yellen mengacu pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pada 20 April di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia di Washington dan pertemuan deputi terkait.

Pertemuan keuangan April akan diadakan secara langsung dan virtual dan partisipasi Rusia tidak jelas saat ini.

Rusia sebelumnya mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin bermaksud untuk menghadiri KTT G20 di Bali tahun ini dan telah menerima dukungan Cina untuk tetap berada dalam kelompok tersebut.

Indonesia tidak dapat "mengusir" anggota G20 mana pun, termasuk Rusia, kata seorang pejabat pemerintah yang mengetahui masalah tersebut, seraya menambahkan apakah suatu negara hadir tergantung pada negara itu.

Berikutnya: Sanksi baru untuk Rusia dan Ancaman pada Cina
<!--more-->

Pernyataan Yellen itu muncul ketika pemerintahan Biden mengumumkan babak baru sanksi untuk menghukum Rusia, termasuk melarang orang Amerika berinvestasi di Rusia dan mengunci Sberbank, pemberi pinjaman terbesar Rusia dan pemegang sepertiga dari deposito banknya, di luar sistem keuangan AS bersama dengan lembaga lain.

Tetapi transaksi yang memungkinkan sekutu Eropa untuk membeli minyak dan gas alam Rusia dikecualikan melalui lisensi khusus Departemen Keuangan.

Yellen mengatakan bahwa fleksibilitas pada transaksi energi Rusia diperlukan karena banyak negara Eropa "tetap sangat bergantung pada gas alam serta minyak Rusia, dan mereka berkomitmen untuk membuat transisi dari ketergantungan itu secepat mungkin."

Tapi dia mengakui bahwa ini akan memakan waktu.

Larangan total ekspor minyak dari Rusia, produsen terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Arab Saudi, kemungkinan akan mendorong "melonjaknya harga" yang akan merugikan Amerika Serikat dan Eropa, kata Yellen.

Dia menambahkan bahwa dia berharap harga yang tinggi saat ini akan menarik perusahaan minyak di Amerika Serikat dan di tempat lain untuk meningkatkan produksi dalam enam bulan ke depan, yang, bersama dengan pelepasan minyak Biden dari Cadangan Minyak Strategis AS, dapat memungkinkan pembatasan yang lebih ketat pada minyak Rusia.

Yellen juga mengeluarkan peringatan kepada Cina bahwa Departemen Keuangan siap untuk mengubah alat sanksinya terhadap Beijing jika terjadi agresi Cina terhadap Taiwan, yang diklaim Cina sebagai provinsinyal.

Ditanya apakah Amerika Serikat akan mengambil langkah seperti itu jika Taiwan diancam, dia mengatakan, "Tentu saja. Saya yakin kami telah menunjukkan bahwa kami bisa. Dalam kasus Rusia, kami mengancam konsekuensi yang signifikan. Kami telah memberlakukan konsekuensi yang signifikan. Dan saya berpikir bahwa Anda tidak boleh meragukan kemampuan dan tekad kami untuk melakukan hal yang sama dalam situasi lain."

Reuters

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

15 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya