Profil Alina Kabaeva, Kekasih Putin yang Berupaya Hindari Sanksi AS

Reporter

Tempo.co

Kamis, 7 April 2022 11:00 WIB

Alina Kabaeva. Foto: dailymail

TEMPO.CO, Jakarta -Nama dan gambar dari wanita yang diduga kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghilang dari situs kerajaan media yang dia kendalikan.

Alina Kabaeva, 38 tahun, merupakan bagian dari Dewan Direksi Grup Media Nasional (NMG). Namun, seperti dilansir Daily Mail Kamis 7 April 2022, tiba-tiba nama dan fotonya menghilang - di tengah kekhawatiran sanksi Barat.

Langkah ini bertepatan dengan sanksi yang akan diterapkan terhadap kedua putri Putin.

Desas-desus pertama kali mengaitkannya secara romantis dengan Putin sejak 2008, ketika dia menjadi anggota parlemen pro-Kremlin. Koran yang mencetak cerita itu dengan cepat ditutup.

Banyak orang Rusia melihatnya sebagai alasan putusnya pernikahan Putin dengan mantan ibu negara Lyudmila. Perempuan yang kini berusia 63 tahun itu merupakan ibu dari dua putrinya yang sudah dewasa. Diktator negara tetangga Belarus, Alexander Lukashenko bahkan pernah mengisyaratkan bahwa keputusan perceraian Putin terjadi karena Kabaeva 'menekan presiden'.

Advertising
Advertising

Namun Putin - yang pada 2013 mengumumkan perceraiannya dengan Lyudmila, mengatakan,”Saya memiliki kehidupan pribadi di mana saya tidak mengizinkan campur tangan. Itu harus dihormati.” Dia menyesalkan 'mereka yang memiliki fantasi erotis berkeliaran ke dalam kehidupan orang lain'.

Kabaeva pernah mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan seorang pria yang 'sangat saya cintai'. Tetapi, ia menambahkan, “Kadang-kadang Anda merasa sangat bahagia sehingga Anda bahkan merasa takut.”

Kabaeva merupakan mantan atlet senam ritmik Rusia, yang berhasil mempersembahkan medali emas di Olimpiade musim panas 2000. Namun setahun kemudian, ia dilarang bertanding sementara setelah gagal dalam tes doping.

Pernah dianggap sebagai wanita paling diincar di Rusia, satu-satunya pelamar adalah seorang polisi Georgia yang sudah menikah, menurut laporan media. Hubungan ini mereda pada2005 di tengah keluhan intrusi tabloid ke dalam hidupnya.

Dia dilaporkan memiliki armada limusin Maybach, dan terlihat dikelilingi oleh pasukan penjaga keamanan yang membawa senapan mesin dalam kunjungan ke kafe Moskow, kemungkinan menunjukkan keamanan tingkat negara bagian.

Sejak 2018, dia menghilang dari mata publik selama hampir tiga tahun. Publik rusia curiga, dia melahirkan anak kembar Putin di rumah sakit Moskow.

Tabloid Express Gazeta melaporkan pada Mei ketika dia masih tidak terlihat, “Dia benar-benar menghilang. Setelah laporan melahirkan anak kembar, tidak ada yang terdengar tentang Kabaeva, seolah-olah dia telah menghilang.”

Ada spekulasi bahwa dia dan keluarga rahasianya dengan Putin telah bersembunyi di Swiss atau di salah satu dari beberapa bunker bermutu tinggi di Ural, Arktik, atau Siberia. Sebuah petisi yang menuntut dia dibuang oleh otoritas Swiss telah mengumpulkan 75 ribu tanda tangan, menuntut bahwa 'sudah waktunya Anda menyatukan kembali Eva Braun dengan Führer-nya'.

Baca juga: Dua Putri Vladimir Putin Masuk Daftar Sanksi Baru AS untuk Rusia

SUMBER: DAILY MAIL

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

19 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

23 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

2 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

3 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya