Rusia Tuding AS Sengaja Buat Rekaman Pembunuhan Massal di Bucha
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 4 April 2022 15:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Amerika Serikat sengaja membuat rekaman ihwal warga sipil yang tewas di Kota Bucha, Ukraina. Rekaman itu merupakan bagian dari rencana untuk menyalahkan Rusia.
"Siapa yang menguasai provokasi? Tentu saja Amerika Serikat dan NATO," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah pada Minggu malam, 3 April 2022.
Zakharova mengatakan bahwa kemarahan Barat atas gambar warga sipil yang tewas menunjukkan bahwa cerita itu menjadi bagian dari rencana untuk menodai reputasi Rusia. "Dalam kasus ini, menurut saya fakta bahwa pernyataan (tentang Rusia) dibuat pada menit-menit pertama setelah materi-materi ini muncul, tidak diragukan lagi siapa yang memerintahkan cerita ini," katanya.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia setelah ditemukan ratusan mayat di Bucha. Mayat-mayat itu dibunuh dengan keji.
Beberapa mayat diikat dan ditembak dari jarak dekat. Mayat-mayat itu berserakan di sekitar kota-kota di luar ibukota Kiev setelah pasukan Rusia menarik diri dari daerah itu.
Pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa foto-foto dan rekaman yang disiarkan dari Bucha adalah provokasi yang dirancang untuk mengganggu pembicaraan damai antara Moskow dan Kiev. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa gambar-gambar pembunuhan massal itu adalah pertunjukan lain yang dipentaskan oleh rezim Kyiv.
Rekaman dan foto-foto warga sipil yang tewas berserakan di seluruh kota mendorong negara-negara Barat menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang di Ukraina dihukum. Rusia, sebaliknya, meminta agar Dewan Keamanan PBB bersidang pada Senin untuk membahas apa yang disebutnya provokasi oleh radikal Ukraina di Bucha.
Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Rusia menyebut invasi itu adalah operasi khusus untuk menurunkan kemampuan militer Ukraina dan membasmi orang-orang yang disebut nasionalis berbahaya.
Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras. Negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia agar Kremlin menarik pasukannya.
Baca: Ratusan Warga Ukraina Tewas di Bucha, Jasad Tergeletak di Jalan
REUTERS