TEMPO.CO, Jakarta -China mengirim militer dan ribuan petugas kesehatan ke Shanghai untuk membantu melakukan tes COVID-19 bagi seluruh 26 juta penduduk pada Senin 4 April 2022. Seperti dilansir Reuters, ini menjadi salah satu tanggapan kesehatan masyarakat terbesar secara global yang pernah ada.

Beberapa warga diminta untuk bangun sebelum fajar untuk pengujian asam nukleat di kompleks perumahan mereka. Bahkan, banyak yang mengantre dengan masih memakai piyama.

Sehari sebelumnya, surat kabar angkatan bersenjata melaporkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengirim lebih dari 2.000 personel medis yang direkrut dari seluruh angkatan darat, angkatan laut dan pasukan pendukung logistik gabungan ke Shanghai.

Beberapa provinsi seperti Jiangsu, Zhejiang dan Beijing juga mengirim petugas kesehatan ke Shanghai, menurut laporan media, dengan beberapa perkiraan menyebutkan jumlah total lebih dari 10 ribu orang.

Ini adalah respons kesehatan masyarakat terbesar China sejak menangani wabah COVID-19 awal di Wuhan, tempat virus corona baru pertama kali ditemukan pada awal 2020. Dewan Negara mengatakan PLA mengirim lebih dari 4.000 personel medis ke provinsi Hubei, tempat Wuhan saat itu.

Shanghai, yang memulai penguncian dua tahap pada Senin pekan lalu dan telah diperluas untuk membatasi hampir semua penduduk di rumah mereka, melaporkan 8.581 kasus COVID-19 tanpa gejala dan 425 kasus COVID bergejala untuk 3 April. tes COVID-19 pada Ahad.

Meskipun wabahnya kecil menurut standar global, kota itu muncul sebagai ujian strategi eliminasi China berdasarkan pengujian, penelusuran, dan karantina semua kasus positif dan kontak dekat mereka.

Strategi tersebut telah menunjukkan tanda-tanda ketegangan, dengan warga mengeluhkan pusat karantina pusat yang padat dan tidak bersih, serta kesulitan dalam mengamankan pasokan makanan dan bantuan medis penting.

Namun, Presiden China Xi Jinping telah mendesak warga untuk mengekang momentum wabah sesegera mungkin sambil tetap berpegang pada kebijakan "pembersihan dinamis".

Pada Sabtu, Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan, yang dikirim ke Shanghai oleh pemerintah pusat, mendesak kota itu untuk "membuat langkah tegas dan cepat" untuk mengekang pandemi.

Baca juga: Kasus Terus Melonjak, Shanghai Pisahkan Anak Positif COVID-19 dari Orang Tua

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.