Ukraina Sebar Foto Pembantaian di Bucha, Rusia: Provokasi Radikal

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 4 April 2022 09:55 WIB

Sebuah kendaraan lapis baja yang hancur, dengan huruf "V" di menaranya berada di jalanan saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota Bucha di wilayah Kyiv, Ukraina, 1 Maret 2022. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina menuding pasukan Rusia melakukan "pembantaian" di kota Bucha, sementara negara-negara Barat bereaksi terhadap gambar mayat di sana dengan seruan untuk sanksi baru terhadap Moskow.

Kementerian pertahanan Rusia membantah tuduhan Ukraina, mengatakan rekaman dan foto-foto yang menunjukkan mayat di Bucha adalah "provokasi" oleh pemerintah Ukraina.

Gambar mayat di kota berjarak 37 km barat laut ibu kota Kyiv, muncul setelah Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali kendali atas seluruh wilayah Kyiv dan membebaskan kota-kota di sekitarnya dari pasukan Rusia, Sabtu lalu, 2 April 2022.

Foto tubuh-tubuh tergeletak di jalanan memicu kemarahan di Ukraina dan luar negeri, menambah tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin dengan meningkatkan kemungkinan sanksi Barat. Negara-negara Barat telah berusaha untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi dan menghukumnya atas invasi, yang dimulai 24 Februari.

"Pembantaian Bucha disengaja," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter, Minggu.

Advertising
Advertising

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggambarkan gambar-gambar itu sebagai "pukulan di perut," sementara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan penyelidikan independen.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Rusia harus membayar "kejahatan perang". Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pemerintahnya akan meningkatkan sanksi, serta dukungan militer dan kemanusiaan untuk Ukraina.

"Putin dan pendukungnya akan merasakan konsekuensinya," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz, menambahkan bahwa sekutu Barat akan menyetujui sanksi lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang.

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan Uni Eropa harus membahas pelarangan impor gas Rusia - penyimpangan dari penolakan Berlin sebelumnya terhadap gagasan embargo impor energi Rusia.

Selanjutnya: Rusia sebut adanya provokasi oleh radikal Ukraina di Bucha

<!--more-->

Rusia meminta agar Dewan Keamanan PBB bersidang pada hari Senin untuk membahas apa yang disebut Moskow sebagai "provokasi oleh radikal Ukraina" di Bucha.

Kementerian pertahanan di Moskow menggambarkan foto dan video dari kota itu sebagai "pertunjukan yang dipentaskan."

Rusia sebelumnya membantah menargetkan warga sipil dan menolak tuduhan kejahatan perang dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" yang ditujukan untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Ukraina mengatakan telah diserang tanpa provokasi.

Pada hari Sabtu, Reuters melaporkan adanya mayat di kuburan massal dan masih tergeletak di jalan, sementara pada hari Minggu walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk, menunjukkan kepada wartawan dua mayat dengan kain putih diikatkan di tangan mereka, salah satunya tampaknya telah ditembak di mulut.

Oleksiy Arestovych, ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan pasukan Ukraina menemukan mayat wanita yang telah diperkosa dan dibakar serta mayat pejabat dan anak-anak.

Walikota Bucha mengatakan 300 warga tewas selama pendudukan sebulan oleh tentara Rusia.

Menteri luar negeri Ukraina meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengumpulkan bukti dari apa yang disebutnya kejahatan perang Rusia, sementara menteri luar negeri Prancis dan Inggris mengatakan negara mereka akan mendukung penyelidikan semacam itu.

Namun, para ahli hukum mengatakan penuntutan terhadap Putin atau para pemimpin Rusia lainnya akan menghadapi rintangan tinggi dan bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Human Rights Watch mengatakan telah mendokumentasikan "beberapa kasus pasukan militer Rusia yang melakukan pelanggaran hukum perang" di wilayah Ukraina di Chernihiv, Kharkiv dan Kyiv.

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan jaksa yang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia telah menemukan 410 mayat di kota-kota dekat Kyiv, 140 di antaranya telah diperiksa.

Berita terkait

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

3 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

21 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

22 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya