Roman Abramovich dan Negosiator Ukraina Diduga Diracun, Apa Tandanya?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 29 Maret 2022 04:53 WIB

Roman Abramovich. Foto: Forbes

TEMPO.CO, Jakarta -Roman Abramovich dan negosiator perdamaian Ukraina menderita gejala dugaan keracunan setelah pertemuan di Kyiv pada awal Maret. Hal ini menurut laporan Wall Street Journal yang dikutip The Independent Senin 28 Maret 2022.

Abramovich dan setidaknya dua anggota senior delegasi Ukraina mengalami gejala seperti mata merah dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sumber tersebut mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa mereka menyalahkan serangan yang dicurigai pada kelompok garis keras di Moskow yang mereka katakan ingin menyabot pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Kendati demikian, Abramovich dan negosiator Ukraina, termasuk anggota parlemen Tatar Krimea Rustem Umerov, dilaporkan telah pulih dan hidup mereka tidak dalam bahaya.

Orang dalam mengatakan Abramovich bertekad untuk mengakhiri perang setelah melihat kengerian akibat invasi Rusia di Ukraina, tempat ibunya, Irina, lahir.

Advertising
Advertising

Menanggapi laporan tersebut, outlet berita investigasi Bellingcat mengatakan bahwa tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan damai pada malam 3 hingga 4 Maret mengalami gejala yang konsisten dengan keracunan dengan senjata kimia. Mereka memastikan salah satunya adalah Roman Abramovich.

Baca juga: Jadi Mediator, Roman Abramovich Disebut Antarkan Surat Zelensky kepada Putin

SUMBER: THE INDEPENDENT

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

9 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

10 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

10 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

10 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

10 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

10 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya