Jenderal Ke-7 Rusia Tewas di Ukraina, Dilindas Kendaraan Lapis Baja Pasukannya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 26 Maret 2022 14:16 WIB

Rusia menggunakan tank dan howitzer untuk menghancurkan kota-kota Ukraina selama invansi yang dilancarkan sejak 24 Februari lalu. Howitzer self-propelled terbesar dan paling banyak menimbulkan korban dari senjata ini adalah 2S7 Malka 'Pion' (bahasa Rusia untuk Peony) dengan meriam 203mm yang mematikan. Foto : Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang komandan brigade Rusia telah dibunuh oleh pasukannya sendiri. Korban adalah jenderal ketujuh Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina.

Juru bicara kepresidenan Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan korban adalah Letnan Jenderal Yakov Ryazantsev. Ia terbunuh di aerodrome Chernobaevka di luar kota selatan Kherson.

Dilansir dari Politico, Sabtu, 22 Maret 2022, Ryazantsev diduga dibunuh oleh pasukannya sendiri. Menurut seorang pejabat dari negara Barat, pasukan Rusia yang dikerahkan dalam perang ke Ukraina tidak puas.

Ryazantsev yang merupakan komandan Brigade Senapan Motor ke-37, ditabrak oleh kendaraan lapis baja hingga menderita luka parah di kedua kakinya. “Komandan brigade dibunuh oleh pasukannya sendiri, kami yakin, sebagai konsekuensi dari skala kerugian yang telah diambil oleh brigadenya,” kata seorang pejabat.

“Kami percaya bahwa dia dibunuh oleh pasukannya sendiri dengan sengaja. Kami yakin dia dilindas oleh pasukannya sendiri,” ujarnya kepada Politico.

Advertising
Advertising

Konfirmasi itu menyusul unggahan di Facebook pada Rabu lalu oleh jurnalis terkemuka Ukraina dan YouTuber Roman Tsimbalyuk. Ia mengatakan bahwa pasukan Rusia telah marah karena banyaknya jumlah korban dari mereka di wilayah Kiev. Tingkat korban dari Rusia mencapai 50 persen.

Seorang tentara yang mengendarai kendaraan lapis baja lalu dengan sengaja menabrak komandan dalam perang Rusia Ukraina. Dalam unggahan di Facebook, tampak seorang yang disebut sebagai Ryazantsev sedang dibawa dengan tandu untuk perawatan ke negara tetangga Belarusia. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Dia dilaporkan meninggal.

Dalam perang di Ukraina, pasukan Rusia menderita kekurangan makanan dan minimnya pasokan logistik. Tentara yang ditawan oleh pasukan Ukraina telah memberi tahu para penculiknya bahwa mereka semula percaya akan melakukan latihan di dekat perbatasan Ukraina, ketimbang terlibat dalam perang.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan sebelumnya bahwa fase pertama operasi militer di Ukraina sebagian besar telah selesai. Rusia akan berfokus untuk sepenuhnya membebaskan wilayah Donbass di timur Ukraina.

Pejabat Barat mengatakan Rusia mengakui bahwa mereka tidak dapat melakukan operasi militer secara bersamaan di banyak tempat. Rusia sedang mencoba memusatkan kekuatannya, baik dalam hal pasokan logistik dan daya tembak.

Pada awal perang, Barat memperkirakan Rusia memiliki antara 120-150 batalyon kelompok taktis yang dikerahkan di sekitar Ukraina. Namun sekitar 20 batalyon kini tidak lagi efektif dalam pertempuran. Beberapa batalyon ditarik kembali ke Rusia untuk pemeliharaan atau perbaikan, yang lain menderita kerugian besar.

Baca: Rusia Tuduh 4.000 Tentara Ukraina Jadi Kelinci Percobaan Obat Eksperimental AS

POLITICO

Berita terkait

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

15 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

16 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

2 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

2 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

3 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

4 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

5 hari lalu

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

Putin mengusulkan nama Mikhail Mishutin untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

5 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

6 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

7 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya