Dukung Indonesia, Dubes Rusia: KTT G20 Tidak Tepat Bahas Perang Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 23 Maret 2022 17:08 WIB

Lyudmila Georgievna Vorobieva Duta Besar Rusia untuk Indonesia saat menerima Tempo untuk wawancara khusus, Kamis, 3 Maret 2022. Sumber : TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menanggapi desakan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya yang menyoal keanggotaan negaranya dari Kelompok 20 (G20), imbas invasi ke Ukraina. Vorobyova mengaku sepakat dengan Pemerintah Indonesia, jika G20 adalah bukanlah forum yang tepat untuk membahas perang Rusia Ukraina.

Vorobieva menyebut, Rusia saat ini sudah mendapatkan undangan untuk hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Oktober 2022 nanti. Berdasarkan rencana awal, dia mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan hadir.

"Sejauh ini Putin ingin datang. Tapi itu bergantung situasi, yang saya pikir semakin baik," kata Vorobieva saat jumpa pers di Gedung Kedutaan Besar Rusia, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022.

Langkah Barat, menurut Vorobieva, dalam mengisolasi Rusia dari sistem ekonomi global, merupakan standar ganda. Dia menegaskan, kebijakan untuk mengeluarkan Rusia dari G20 itu sendiri, tidak akan membantu pemulihan perekonomian global.

Kemungkinan dihapusnya keanggotaan Rusia dalam kelompok ekonomi utama Kelompok Dua Puluh (G20), imbas dari invasinya ke Ukraina, sedang dibahas. Sumber yang terlibat dalam pembahasan ini mengatakan kepada Reuters pada Selasa.

Advertising
Advertising

“Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20. Jika Rusia tetap menjadi anggota, organisasi itu akan jadi kurang berguna," kata sumber dari anggota G7, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 23 Maret 2022.

Sebelumnya, Polandia mengatakan telah menyarankan kepada pejabat perdagangan Amerika Serikat untuk menggantikan Rusia dalam kelompok G20. Saran tersebut diklaim telah ditanggapi dengan positif.

Juru bicara Departemen Perdagangan AS mengatakan, pertemuan telah diadakan minggu lalu antara Menteri Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Polandia Piotr Nowak dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo. Hasilnya dikatakan cukup baik.

"Dia (Raimondo) menyambut baik pandangan Polandia tentang sejumlah topik, termasuk operasi G20, tetapi tidak menyatakan posisi atas nama Pemerintah AS sehubungan dengan proposal G20 Polandia," kata juru bicara Departemen Perdagangan AS.

G20 dan G7 adalah platform internasional, yang tujuan utamanya untuk mengoordinasikan segala hal, mulai dari aksi perubahan iklim hingga utang lintas batas.

Sejauh ini, Rusia sudah mendapat hujan paket sanksi internasional dari negara-negara Barat, yang bertujuan untuk mengisolasinya dari ekonomi global. Sanksi tersebut salah satunya adalah menutup Rusia dari sistem pengiriman pesan bank global SWIFT dan membatasi transaksi oleh bank sentralnya.

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

15 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

19 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

2 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

3 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya