Lawan Politik Putin Navalny Divonis 9 Tahun, Pengacaranya Ditangkap

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 23 Maret 2022 06:44 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny berbicera dengan pengacaranya saat pengumuman putusan pengadilan di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. Menurut Navalny, vonis itu merupakan wujud ketakutan dan kebencian Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap dirinya. Press Service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Lawan politik Vladimir Putin, Alexei Navalny, dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara oleh pengadilan Rusia dalam kasus penipuan skala besar dan penghinaan terhadap pengadilan, Selasa, 22 Maret 2022.

Navalny saat ini sedang menjalani hukuman penjara 2,5 tahun di Moskow karena pelanggaran bebas bersyarat. Tidak itu saja, polisi juga menahan kedua pengacaranya segera setelah sidang.

Ia sebelumnya divonis bersalah dalam kasus pelanggaran pembebasan bersyarat terkait dengan tuduhan yang menurutnya dibuat untuk menggagalkan ambisi politiknya. Hukumannya saat ini akan dimasukkan dalam hukuman yang dijatuhkan pada hari Selasa, kata pengacaranya.

Setelah vonis jatuh, Navalny bereaksi di Twitter. "Saya ingin mengatakan: dukungan terbaik untuk saya dan tahanan politik lainnya bukanlah simpati dan kata-kata baik, tetapi tindakan. Setiap aktivitas melawan rezim Putin yang licik dan pencuri. Setiap oposisi terhadap penjahat perang ini," demikian ia menulis dalam unggahannya.

Navalny dipenjara tahun lalu ketika dia kembali ke Rusia setelah menerima perawatan medis di Jerman menyusul serangan dengan racun saraf gaya Soviet selama kunjungan ke Siberia pada 2020. Navalny menyalahkan Presiden Vladimir Putin atas serangan itu.

Advertising
Advertising

Kremlin mengatakan tidak melihat bukti bahwa Navalny diracun dan menyangkal peran Rusia jika dia diracun.

Pihak berwenang Rusia telah menyebut Navalny dan para pendukungnya sebagai subversif yang bertekad untuk mengacaukan Rusia dengan dukungan dari Barat. Banyak sekutu Navalny melarikan diri dari Rusia demi menghadapi pembatasan atau penjara di dalam negeri.

Gerakan oposisi Navalny telah diberi label "ekstremis" dan dibungkam, meskipun para pendukungnya terus mengekspresikan sikap politik mereka, termasuk penentangan terhadap intervensi militer Moskow di Ukraina, di media sosial.

Polisi Rusia menahan dua pengacara Navalny tak lama setelah pengadilan menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara atas penipuan dan penghinaan terhadap pengadilan, menurut seorang reporter Reuters di tempat kejadian.

Pengacara Olga Mikhailova dan Vadim Kobzev mengatakan Navalny akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan. Tidak jelas alasan penangkapan kedua pengacara tersebut.

Reuters

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

8 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

17 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya