Penyintas Holocaust Tewas dalam Pengeboman Rusia, Ukraina: Hitler Saja Gagal

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 22 Maret 2022 17:30 WIB

Boris Romanchenko adalah wakil presiden Komite Internasional Buchenwald-Dora. (Dok. Memorial Kamp Konsentrasi Buchenwald)

TEMPO.CO, Jakarta - Boris Romanchenko, seorang korban Holocaust berusia 96 tahun, tewas ketika tembakan rudal Rusia menghantam flatnya di kota Kharkiv, Ukraina, pekan lalu.

Dia sebelumnya selamat dari kekejaman Perang Dunia II. Tidak tanggung-tanggung, ia bisa keluar hidup-hidup dari tiga kamp konsentrasi Nazi, yakni Buchenwald Nazi, Dora-Mittelbau, dan Bergen-Belsen.

"Dengan ngeri kami melaporkan kematian Boris Romanchenko yang kejam dalam perang di Ukraina," demikian pernyataan kelompok penyintas Buchenwald, Senin, 21 Maret 2022.

"Gedung apartemen bertingkat tempat Romanchenko tinggal, dibom dan terbakar," kata pernyataan itu.

Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, mendapat serangan berat dari artileri Rusia selama invasi, yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut sebagai "operasi militer khusus" yang diperlukan untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" negara tetangganya.

Advertising
Advertising

"Tolong pikirkan berapa banyak hal yang telah dia lalui," kata Presiden Volodymyr Zelenskiy pada Senin malam tentang Romanchenko.

"Tapi [dia] terbunuh oleh serangan Rusia, yang menghantam gedung bertingkat sipil di Kharkiv. Dengan setiap hari perang ini, menjadi lebih jelas apa arti denazifikasi bagi mereka."

Romanchenko lahir pada 20 Januari 1926, di Bondari, dekat kota Sumy menurut pernyataan dari peringatan Buchenwald.

Dia dideportasi ke Dortmund pada tahun 1942, di mana dia harus melakukan kerja paksa pertambangan. Setelah upaya melarikan diri yang gagal, ia dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald pada 1943, di mana lebih dari 53.000 orang tewas selama Perang Dunia II.

Dia kemudian dikirim ke Peenemünde di Pulau Usedom di Laut Baltik, di mana dia menjalani kerja paksa pada program roket V2, di kamp konsentrasi Dora-Mittelbau dan Bergen-Belsen, kata pernyataan itu.

"Kematian mengerikan Boris Romanchenko menunjukkan betapa mengancam perang di Ukraina bagi para penyintas kamp konsentrasi," kata peringatan itu.

"Kami berduka atas kehilangan seorang teman dekat."

Menurut peringatan itu, Romanchenko telah menjabat selama bertahun-tahun sebagai wakil presiden Komite Internasional Buchenwald-Dora, mengabdikan dirinya untuk mendokumentasikan kejahatan Nazi.

Kementerian luar negeri dan pertahanan Ukraina mengutuk kematian itu.

"Putin berhasil 'mencapai' apa yang bahkan tidak bisa dilakukan Hitler," kata Kementerian Pertahanan Ukraina di akun Twitter-nya.

Reuters

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

14 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

4 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya