Google Hapus Aplikasi Anti-LGBTQ Pemerintah Malaysia dari Play Store

Reporter

Tempo.co

Senin, 21 Maret 2022 21:29 WIB

Lin Chinxuan (29) memegang wajah Austin Haung (32) saat ikuti sesi pemotretan pra-pernikahan di Taipei, Taiwan, 11 November 2018. Lin Chinxuan dan Austin Haung adalah pasangan transgender yang membangun bisnis studio foto bagi transgender yang sebagian besar kliennya berdatangan dari Hong Kong, Singapura, China dan Malaysia. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta -Aplikasi anti-LGBTQ yang dikembangkan oleh pemerintah Malaysia untuk membantu komunitas queer “kembali ke jalan yang benar” telah dihapus dari Google Play Store setelah enam tahun.

Google menghapus aplikasi "Hijrah Diri", yang telah beroperasi sejak 2016, karena melanggar pedoman platform.

Aplikasi konversi gay ini menuai kritik besar setelah Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) mempopulerkannya di Twitter awal bulan ini. Petugas anti-LGBT Jakim, Mohd Izwan Md Yusof dilaporkan telah meminta sesama Muslim untuk menilai aplikasi dengan lima bintang untuk melawan ulasan negatif.

Pihak berwenang Malaysia mengklaim bahwa aplikasi itu akan membantu anggota komunitas LGBTQ untuk mengubah orientasi seksual mereka. Aplikasi ini menyediakan sebuah ebook yang merinci “pengalaman sejati seorang pria gay yang bermigrasi selama Ramadhan untuk meninggalkan perilaku homoseksual”.

“Setiap kali sebuah aplikasi ditandai kepada kami, kami menyelidiki kebijakan Play Store kami dan jika ditemukan pelanggaran, kami mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan pengalaman tepercaya bagi semua orang,” kata Google seperti dilansir The Independent akhir pekan lalu.

Advertising
Advertising

Google menambahkan bahwa pedoman platform tidak mengizinkan aplikasi “yang mencoba menipu pengguna atau memungkinkan perilaku tidak jujur, termasuk tetapi tidak terbatas pada aplikasi yang dianggap tidak mungkin secara fungsional”.

E-book setebal 146 halaman yang ditulis oleh seorang pria tanpa nama yang mengaku mualaf ini awalnya diterbitkan pada 2011 pada masa pemerintahan Barisan Nasional.

Di Malaysia, hak-hak LGBTQ sebagian besar tidak diakui dan sodomi dikriminalisasi dengan hukuman hingga 20 tahun penjara dan cambuk wajib di bawah undang-undang era kolonial.

Baca juga: Malaysia Bakal Ubah Hukum Syariah untuk Lawan Kampanye LGBT

SUMBER: INDEPENDENT

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

29 menit lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

30 menit lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

3 jam lalu

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

Google tingkatkan pengalaman pencarian dengan AI generatif Gemini, menawarkan AI Overviews untuk jawaban cepat, perencanaan, dan pencarian dengan video.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengetahui Judul Lagu dengan Suara di Google

3 jam lalu

Begini Cara Mengetahui Judul Lagu dengan Suara di Google

Google mempunyai fitur canggih yang memungkinkan seseorang untuk mencari judul lagu hanya dengan suara. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

8 jam lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

9 jam lalu

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

Google menebalkan fitur keamanan anti maling pada sistem android 10 dan 15. Ponsel yang dicuri semakin sulit dibobol.

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

12 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

17 jam lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

21 jam lalu

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

Aplikasi Sora OpenAI dituding melanggar hak cipta dan mendapatkan referensi dari YouTube. Google akan mengusut masalah ini.

Baca Selengkapnya