Bapak Turki Mustafa Kemal Ataturk dan Langkah Penuh Kontroversi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 12 Maret 2022 20:15 WIB

Mustafa Kemal Ataturk (wikipedia)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 12 Maret, merupakan hari kelahiran tokoh besar asal Turki, yakni Mustafa Kemal Ataturk. Ia dikenal sebagai Bapak Turki, yang berjasa melahirkan Turki sebagai negara modern. Namanya sangat masyhur sebagai tokoh modernisasi dan sekuler Turki karena upayanya memilah antara soal-soal agama dengan pemerintahan.

Mengutip Britannica, Mustafa Kemal Ataturk adalah tentara, negarawan, dan tokoh reformasi pendiri Republik Turki. Ia lahir pada 12 Maret 1881 di Salonika (sekarang Thessaloniki, Yunani) yang saat itu merupakan wilayah Kekaisaran Ottoman.

Pada Mei 1919, Mustafa memulai revolusi nasionalis di Anatolia, mengorganisir perlawanan terhadap penyelesaian perdamaian yang dikenakan pada Turki oleh sekutu yang menang. Perlawanan ini difokuskan pada upaya Yunani untuk merebut Smyrna dan pedalamannya. Kemenangan atas Yunani memungkinkannya untuk mengamankan revisi penyelesaian perdamaian dalam Perjanjian Lausanne.

Pada 1921, Atatürk mendirikan pemerintahan sementara di Ankara. Tahun berikutnya, Kesultanan Ottoman secara resmi dihapuskan. Pada 1923, Turki menjadi republik sekuler dengan Atatürk sebagai presidennya. Ia mendirikan rezim partai tunggal yang berlangsung hampir tanpa gangguan sampai tahun 1945.

Sebagai presiden, Mustafa Kemal memulai program revolusioner di bidang sosial dan reformasi politik untuk memodernisasi Turki. Di antara kebijakan yang ia promosikan adalah emansipasi wanita, penghapusan institusi Islam, serta pengenalan hukum dan budaya barat.

Kontroversi Mustafa Kemal Ataturk

Advertising
Advertising

Meski dikenal sebagai Bapak Turki yang berjasa menjadikan Turki sebagai negara modern, Ataturk juga mendapat kecaman sebagai pelopor sekularisme di dunia Islam.

Mustafa percaya modernisasi pasti memerlukan Westernisasi, dan ia menetapkan kebijakan sekulerisme negara yang memisahkan pemerintah dari agama.

Reformasi sosial dan ekonomi juga merupakan bagian penting dari strategi Mustafa Kemal Ataturk. Ia mengganti alfabet Arab dengan alfabet Latin. Selain itu, ia juga memperkenalkan kalender Gregorian dan mendesak orang untuk mengenakan pakaian Barat.

Salah satu kontroversi yang terkenal darinya adalah pengubahan Hagia Sophia menjadi sebuah museum. Mulanya, setelah Konstantinopel jatuh, Hagia Sophia difungsikan sebagai masjid oleh Kekaisaran Ottoman.

Meski Mustafa Kemal Ataturk yakin kebijakannya dapat memajukan Turki, namun tidak semuanya diterima dengan hangat oleh Rakyat Turki. Kebijakannya tentang sekulerisme sangat kontroversi. Mustafa Ataturk juga dituduh merusak tradisi budaya yang penting.

M. RIZQI AKBAR

Baca: Hari-hari Terakhir Kemal Ataturk Melawan Sirosis Hati 83 Tahun Lalu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

22 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

9 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

16 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

17 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

17 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

19 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

22 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya