Biden Larang Impor Vodka hingga Berlian, Rusia Bisa Kehilangan Rp 14 Triliun

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 12 Maret 2022 12:22 WIB

Botol vodka berbentuk boneka yang ditampilkan di Museum Vodka, Moskow. Foto: Browen Lee/Flickr.com

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat kembali menerapkan sanksi terhadap Rusia atas tindakannya melakukan invasi ke Ukraina. AS dan sekutunya mencabut status Rusia sebagai negara paling disukai.

Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan pencabutan status itu dalam sebuah langkah yang disebutnya bertujuan untuk menghukum pemerintah Rusia atas invasinya ke Ukraina. Keputusan tersebut diumumkan pada Jumat, 11 Maret 2022.

Status perdagangan Rusia ke AS turun drastis sehingga memungkinkan Washington mengenakan tarif yang lebih tinggi pada produk-produk Rusia. Biden mengatakan keputusan itu setelah berkoordinasi dengan sekutu NATO, Uni Eropa dan G7.

“Ketika (Presiden Rusia Vladimir) Putin melanjutkan serangan tanpa ampunnya, Amerika Serikat dan sekutu dan mitra kami terus bekerja sama untuk meningkatkan tekanan ekonomi pada Putin dan untuk lebih mengisolasi Rusia di panggung global,” katanya kepada wartawan.

Biden juga berjanji melanjutkan dorongan untuk menghukum orang kaya Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Putin. AS dan sekutunya akan mengejar aset mereka.

Advertising
Advertising

“Kami akan mempersulit mereka membeli produk kelas atas yang diproduksi di negara kami. sebaliknya kami melarang ekspor barang mewah ke Rusia," kata presiden AS kepada wartawan.

“Jam tangan kelas atas, kendaraan mewah, pakaian kelas atas, alkohol kelas atas, perhiasan, dan barang-barang lain yang sering dibeli oleh elit Rusia,” ujar Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

AS juga akan melarang impor makanan laut, minuman beralkohol seperti vodka dan berlian non-industri dari Rusia tidak lagi diizinkan masuk. “Ini akan memangkas pendapatan ekspor Rusia lebih dari US$ 1 miliar (setara Rp 14,3 triliun) dan memastikan warga AS tidak menanggung perang Putin,” kata Gedung Putih.

Keputusan itu juga akan menjabarkan aturan di mana orang Amerika dapat berinvestasi di sektor ekonomi Rusia mana pun. Sebelumnya investasi baru di sektor energi Rusia dilarang.

Pengumuman Jumat datang ketika AS dan sekutunya meningkatkan tekanan dan sanksi terhadap Rusia ketika pasukannya mendorong untuk merebut kota-kota besar di seluruh Ukraina. Kanada juga secara sepihak mencabut status paling disukai Rusia.

Rusia melancarkan invasi habis-habisan ke Ukraina pada 24 Februari setelah kebuntuan selama berbulan-bulan. Moskow mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina karena menuntut diakhirinya ekspansi NATO ke bekas republik Soviet.

Baca: Anggota Parlemen Rusia Jadi Sasaran Sanksi Inggris

AL JAZEERA

Berita terkait

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

46 menit lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

1 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

3 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

5 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

15 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

18 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

19 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

20 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

20 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya