ISIS Sebut Rusia Ukraina adalah Perang Salib, Muslim Dilarang Memihak

Reporter

Tempo.co

Kamis, 10 Maret 2022 10:23 WIB

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - ISIS menyatakan perang Rusia Ukraina adalah perang salib yang terjadi antara sesama tentara salib. ISIS berharap perang tersebut akan menghancurkan musuh Islam.

Pernyataan itu dituliskan ISIS dalam artikel satu halaman penuh di buletin milik kelompok ini al-Naba. Mereka juga mengatakan Muslim tidak boleh memihak dalam perang. ISIS meramalkan bahwa akan ada konsekuensi besar terlepas dari hasil perang tersebut.

Dalam editorialnya, ISIS mengatakan, "Apa yang terjadi hari ini, perang berdarah antara tentara salib Ortodoks Rusia dan Ukraina hanyalah salah satu contoh hukuman Tuhan bagi mereka, seperti yang dijelaskan dalam Al Qur'an."

"Apakah panjang atau pendek, perang Rusia Ukraina ini hanyalah awal dari perang berikutnya antara negara-negara Tentara Salib, gambar kehancuran dan kematian yang kita lihat hanyalah adegan kecil dari situasi di mana perang besar dimulai."

ISIS menambahkan invasi itu tidak mengejutkan. ISIS mengatakan perang terjadi akibat meningkatnya persaingan antara Amerika dan Rusia untuk mengendalikan negara-negara Eropa Timur, terutama setelah kebijakan dukungan dan penahanan yang dilakukan Amerika.

Advertising
Advertising

Perang menyebabkan pertikaian akan berpihak ke mana. Presiden Rusia Vladimir Putin telah membentuk aliansi dengan Bashar al-Assad melawan ISIS dalam perang saudara Suriah. Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah Yahudi dan Ukraina adalah anggota Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS.

ISIS mengatakan invasi itu adalah hukuman yang lucu terhadap Rusia Ukraina karena tidak percaya terhadap Tuhan yang Maha Esa. Dalam artikel itu disebutkan pula bahwa pejuang salib melawan tentara salib masih dalam masa pertumbuhan. "Tuhan akan mengabadikan perang mereka dan menghancurkan hati mereka," kata ISIS seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis, 10 Maret 2022.

ISIS juga tidak mendukung pasukan Muslim Chechnya yang telah direkrut ke dalam perang oleh Putin. Mereka mencap para pejuang yang dipimpin oleh Ramzan Kadyrov adalah milisi murtad.

ISIS menyamakan pasukan Chechnya dengan mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai yang berjuang bersama George Bush dan AS melawan Taliban.

Pekan lalu, Kremlin mengklaim AS melatih jihadis ISIS untuk berperang bersama Ukraina dalam perang. Badan intelijen Rusia mengatakan AS telah melatih para teroris dalam metode perang subversif dan teroris dengan fokus pada wilayah Donbass.

Baca: Rudal Rusia Menghantam Rumah Sakit Bersalin di Mariupol Ukraina

DAILY MAIL

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

22 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya